PALANGKA RAYA – Presiden Joko Widodo berkunjung ke Palangka Raya hari ini. Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng pun menyiapkan gelar kehormatan untuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran pun memberikan gelar ‘Raja Haring Hatungku Hatungket Langit’ untuk Jokowi.
” Gelar kehormatan itu memiliki makna raja yang bijaksana dan berkepribadian luhur sebagai penopang keutuhan bangsa,” kata Agustiar Sabran, Senin (19/12).
Menurut Agustiar, penganugerahan gelar kehormatan adat Dayak merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada presiden. Sebab, selama ini presiden dinilai mampu menjadi pemimpin bangsa Indonesia dengan baik. Selain itu, pemberian gelar tersebut diharapkan menjadi perekat persatuan dan kesatuan.
”Ini juga merupakan upaya DAD untuk terpeliharanya adat daerah, sebagai bagian meningkatkan ketahanan bangsa di bidang kebudayaan,” tegas Agustiar.
Suku Dayak memiliki filosofi Huma Betang, yaitu semangat kebersamaan, persatuan, dan etos kerja tinggi untuk bersama-sama membangun. Dan suku Dayak kaya dengan tradisi dan nilai luhur yang bisa menjadi insipirasi bagi Indonesia. Karena itu, masyarakat Dayak dikenal memiliki jiwa toleransi yang tinggi dan cinta keberagaman.
”Kami diajarkan untuk selalu bersikap adil, jujur, tidak membeda-bedakan sesama manusia. Kami sudah terbiasa hidup rukun dan damai dalam sebuah rumah besar, walaupun beda keyakinan. Suasana seperti itu sudah terlihat sejak lama,” tandasnya.
Di sisi lain, kedatangan Jokowi ke Palangka Raya ternyata mendapat apresiasi tersendiri dari masyarakat. Terlebih Jokowi hadir untuk menghadiri Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, Selasa (20/12).
Warga menilai kedatangan Jokowi menjadi cermin keamanan dan perhatian pemerintah kepada Bumi Tambun Bungai. Walaupun dengan penjagaan ketat 2.829 petugas gabungan.
”Kita bangga jadi warga Kalteng. Dikunjungi presiden tidak hanya karena bencana asap tahun lalu. Tapi sekarang prestasi dalam menggelar puncak acara HKSN di Palangka Raya. Apalagi ada hiburan dan stan-stan dari seluruh daerah Indonesaia,” ungkap salah seorang warga, Reni Antika, kepada Radar Sampit, Senin(19/12).
Reni berharap kedatangan presiden bukan hanya seremonial semata. Tetapi bisa melaporkan langsung keadaan Kalteng. ”Ini saatnya Kalteng lebih maju. Banyak acara pusat telah digelar di Kalteng, semoga ini menjadi lebih baik,” ucapnya.
Warga lain, Rustiayu, juga memberikan apresiasi bagi pemerintah sekarang karena mampu menggelar even skala nasional di Kalteng. Terlebih ada hiburan dan stan-stan dari berbagai kerajinan dan produk dari seluruh Indonesia. Dan yang tak kalah penting adalah kedatangan Jokowi.
Dia menyebutkan, dengan kepercayaan pemerintah pusat kepada Pemprov Kalteng. Ada harapan bantuan maupun perhatian bisa lebih banyak diperoleh terutama permasalahan kesehatan maupun pendidikan. Khususnya di tingkat kabupaten-kabupaten. ”Semoga Pak Presiden bisa meningkatkan perhatian bagi Kalteng,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Media Biro Pres Media Istana, Yudi Wijayanto, mengungkapkan akan ada space untuk peliputan kedatangan presiden nanti. Semua pewarta diharuskan menggunkan id card khusus dari pihak terkait.
Yudi mengungkapkan, kedatangan presiden ke Palangka Raya untuk menghadiri hari HKSN sekaligus melakukan pembagian sertifikat dari BPN Kalteng di seluruh kabupaten di Kalteng. ”Tujuan utamanya hadiri HKSN dan pembagian sertifikat. Yang lain akan menyesuaikan mungkin ke Pulpis (Pulang Pisau) dan lainnya,” pungkasnya.
Pantauan Radar Sampit, pasukan pengamanan berjaga di seluruh titik keramaian di Palangka Raya, terutama di kawasan yang akan dikunjungi presiden. Stan-stan dan hiburan terlihat ramai dikunjungi masyarakat. (arj/daq/vin/dwi)