SAMPIT— Kasus pembunuhan Mulidin (50) si tukang jamu warga Jalan Kapten Mulyono Gang Masrani Noor, Ketapang, Sampit direka ulang kepolisian, Selasa (20/12).
Samsul pelaku utama pembunuhan Mulidin (50) memperagakan 32 adegan mulai dari bagimana dirinya mengintai hingga menebas leher korban pada Minggu (27/11) malam itu.
Dari rekonstruksi terungkap bahwa motif pembunuhan adalah untuk membalas dendam atas kematian kakak pelaku yang dibunuh oleh anak Mulidin di Malaysia. Samsul dengan santai menjalani satu per satu adegan.
“Kasus ini merupakan pembunuhan berencana, karena pelaku sengaja datang dari Jawa Timur untuk mengintai korban dan melakukan aksi pembunuhan,” jelas Kasatreskrim Polres Kotim, Iptu Reza Fahmi, Selasa (20/12).
Menurut Reza, aksi pembunuhan ini tidak dilakukan Samsul seorang diri, dia dibantu pelaku lain bernama Sanitro yang sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kepolisian Resort Kotawaringin Timur (Polres Kotim).
Identifikasi polisi, pelaku Sanitro berperan sebagai penunjuk jalan dan membonceng naik sepeda motor ketika Samsul melancarkan aksi pembunuhan.
“Pelaku Sanitro masih DPO hingga saat ini masih kami lakukan pengejaran, keluarganya di Sampit sudah kami lakukan pemeriksaan. Kemungkinan pelaku Sanitro sudah tidak ada di Sampit lagi,” terang Reza.
“Rekonstruksi yang dilakukan pelaku sudah sesuai dengan hasil pemeriksaan, sehingga kasus ini dapat dilanjutkan ke proses hukum selanjutnya. Sebanyak 32 adegan yang diperagakan oleh pelaku mulai dari datang ke sampit, melakukan pengintaian dan mengeksekusi korban,” timpalnya.
Kepolisian juga telah menyampaikan kepada pihak keluarga korban untuk bersabar dan mengikuti proses hukum. “Serahkan dan percayakan seluruhnya kepada kami untuk proses hukumnya,” tandasnya. (dc/fm)