SAMPIT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), memberi peringatan kepada masyarakat pengguna transportasi laut terutama para nelayan, agar lebih waspada terhadap gelombang tinggi yang berpotensi terjadi dalam seminggu ke depan.
”Hingga satu minggu ke depan berpotensi terjadi gelombang tinggi yang cukup berisiko bagi nelayan yang melaut menggunakan kapal kecil atau tradisional. Karena itulah kami imbau untuk lebih waspada dan selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut,” ujar Nur Setiawan, Kepala BMKG H Asan Sampit, Jumat (23/12).
Ia menjelaskan kondisi ini disebabkan adanya dua sistem badai tropis atau siklon tropis (TC), yakni TC YWETTE dan TC NOCK-TEN, yang secara tidak langsung berdampak pada kondisi cuaca di Indonesia termasuk perairan Sampit.
Pola Siklonik yang terbentuk dari kedua TC tersebut menyebabkan pola angin di wilayah Indonesia cukup signifikan, memberikan dampak pada pembentukan awan hujan dengan potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah dan angin kencang terutama di wilayah perairan yang menyebabkan timbulnya gelombang tinggi.
Ketinggian gelombang laut berkisar antara 0,75 sampai 2 meter, sedangkan kecepatan anginnya berkisar antara 10 sampai 15 km/jam. Kondisi ini cukup berbahaya untuk nelayan yang beraktivitas di laut. Karena itulah nelayan disarankan tidak memaksakan diri melaut ketika cuaca buruk.
”Kami tidak melarang nelayan untuk melaut, karena dapat mengganggu perekonomian mereka sehari-hari. Namun, harus tetap waspada terhadap perubahan cuaca di laut, sebelum berangkat melaut setidaknya memperhatikan betul-betul atau mencari informasi tentang perkembangan cuaca. Sementara untuk di kawasan pesisir gelombang laut masih aman,” kata Nur.
Terpisah, Camat Teluk Sampit Samsurijal menegaskan, cuaca seperti itu sudah biasa terjadi disekitar pesisir pantai di wilayah Kecamatan Teluk Sampit, namun hal itu tidak membahayakan.
” Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, selain itu juga akan ada petugas khusus yang akan mengawasi sekitar Pantai Ujung Pandaran,” ucap Samsurijal, Sabtu (24/12).
Memasuki musim liburan akhir tahun, mantan Camat Kotabesi ini juga mengimbau terutama kepada masyarakat yang akan berwisata ke pantai Ujung Pandaran tidak perlu merasa khawatir secara berlebihan.
”Saat ini masih H-7 menjelang perayaan tahun baru dan kebanyakan pengunjung datang di siang hari. Selain dari kecamatan nanti juga akan ada dari kepolisian yang ikut berjaga,” tandasnya. (mir/vit/fin)