SAMPIT – Kecelakaan mengenaskan terjadi di Jalan HM Arsyad, Desa Lempuyang, di awal tahun 2017. Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Samuda Besar, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Sahriansyah alias Arin (40), tewas terpanggang setelah sepeda motor yang dikendarainya terbakar.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (1/1) itu, terjadi ketika Arin pulang dari Pantai Ujung Pandaran menuju Samuda. Dia mengendarai sepeda motor seorang diri.
Ketika melintas di lokasi kecelakaan, dia diseruduk dari belakang oleh pengendara motor lainnya. Pengendara yang belum diketahui identitasnya itu disebut-sebut warga asal Samuda. Di jalan beraspal itu, ban belakang motor korban ditabrak dari belakang hingga keduanya terjatuh.
Arin terseret bersama sepeda motornya yang menyebabkan tutup tangki motor tersebut lepas. Bahan bakar minyak (BBM) pun berhamburan dan mengenai korban. Gesekan sepeda motor dengan aspal ternyata menimbulkan percikan api dan menyambar BBM tersebut.
Tragisnya, korban tidak bisa melepaskan diri sehingga api langsung membakar tubuhnya. Warga sekitar dan pengendara yang melihat kejadian itu tak sempat memberikan pertolongan kepada abdi negara tersebut. Dalam foto yang beredar di media sosial, jasad Arin menghitam dengan posisi seperti mengendarai sepeda motor.
Kecelakaan itu juga sempat membuat lalu lintas macet sekitar satu jam lebih hingga jasad korban dievakuasi ke RSUD dr Murjani Sampit sekitar pukul 18.45 WIB. Luka bakar diseluruh tubuh ayah tiga anak itu diduga menjadi penyebab meninggalnya Arin. Di sisi lain, pengendara motor yang menyeruduk Arin kritis dan pingsan. Dia juga dievakuasi.
Ali, adik kandung korban saat dibincangi Radar Sampit mengaku kaget dan belum mengetahui kejadian yang sebenarnya. Dia enggan banyak berkomentar. Pihak keluarga yang dirundung duka masih syok melihat jasad korban.
”Kami belum mendapat informasi bagaimana kejadian yang sebenarnya. Kami (hanya) dapat kabar dari pembakal (kepala desa) bahwa Arin kecelakaan,” ujar Ali di depan Kamar Jenazah RSUD dr Murjani Sampit.
Matnur, tetangga korban yang datang ke RSUD dr Murjani mengatakan, anak dan istri serta keluarga korban sebenarnya juga ikut berwisata ke Ujung Pandaran, namun dengan kendaraan yang terpisah. ”Keluarganya naik mobil, jadi selamat,” ujar Matnur.
Sekitar pukul 19.10 WIB, jasad korban langsung dibawa pihak keluarga ke rumah duka di Desa Samuda Besar menggunakan ambulans. Hingga kini, pihaknya juga menunggu informasi dari kepolisian bagaimana kecelakaan tersebut bisa terjadi.
Terpisah, Kanit Laka Lantas Polres Kotim Iptu Handaya membenarkan telah terjadi kecelakaan. Namun, pihaknya masih dalam proses penyelidikan dan olah TKP.
Kapolsek Jaya Karya Iptu Irfan Mochammad Nur Ali Reja mengatakan, pihaknya masih mencari tahu kronologis lengkap kecelakaan tersebut. ”Kami juga fokus dengan perbaikan jembatan, agar pengendara dapat melintas dengan aman,” ucap Irfan singkat.(mir/ign)