SAMPIT— Asrama mahasiswa/mahasiswi dan pelajar yang dibangun Pemkab Kotim sejak beberapa tahun lalu, nampaknya masih sepi peminat. Padahal, asrama tersebut diperuntukan bagi mahasiswa dan pelajar dari luar kota Sampit yang menempuh pendidikan di Kota Sampit, secara gratis.
”Awalnya dulu ada delapan orang yang tinggal di sini, sekarang hanya tinggal dua orang saja lagi. Entah kenapa mereka pindah, padahal di sini gratis dan fasilitasnya cukup lengkap disediakan,” ungkap Siti, salah seorang mahasiswa berasal dari Kecamatan Cempaga yang sekarang menempati asrama tersebut.
Asrama yang berdiri di Jalan Pramuka tersebut, fasilitasnya terbilang cukup untuk didiami kalangan pelajar atau yang sudah kuliah. Dalam satu kamar disedikan kasur, lemari, dan meja belajar. Kemudian fasilitas kamar mandi, dapur dan ruang tamu juga lengkap tersedia.
“Saya bersyukur ada asrama ini, paling tidak meringankan beban orangtua saya untuk membayar biaya kos. Untuk biaya listrik dan air juga sudah ditanggung oleh pemerintah, jadi saya rasa rugi jika kawan-kawan yang dari luar kota tidak ingin tinggal di asrama ini,” imbuh Siti.
Sementara itu Kepala Bagian Kesejahteraan Sekretariat Daerah (Setda) Kotim Jumberi menjelaskan, daya tampung asrama itu bisa sekitar 40 orang pelajar, dengan jumlah 18 kamar yang disediakan. Diakuinya saat ini memang sepi peminat, padahal pihaknya sudah mensosialisasikan ke sekolah dan kampus yang ada di Kota Sampit, agar pelajar dari luar kota dapat menempati asrama tersebut terutama bagi yang tidak mampu.
”Awalnya asrama tersebut diperuntukkan untuk pelajar yang putra, namun memang tidak ada peminat. Sehingga dialihkan untuk asrama pelajar putri, awalnya ada delapan anak yang tinggal di sana, sekarang hanya tinggal dua orang saja lagi,” pungkasnya nya,Rabu (8/2).
Ditambahkannya, Selain asrama mahasiswa dan pelajar di Sampit, Pemkab juga akan membangun atau meningkatkan asrama lain yang berada di luar daerah dengan menyesuaikan anggaran yang ada, sepertihalnya di Palangka Raya, Banjarmasin, dan Surabaya. (dc/gus)