SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 10 Februari 2017 17:20
HEBOHHH!!! Dugaan Ajaran Sesat Merebak di Kotim
BAHAS AJARAN SESAT: Pertemuan para ulama di Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin, membahas dugaan ajaran sesat yang merebak di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kamis (9/2).(AMIRUDIN/RADAR SAMPIT)

Masyarakat di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mulai resah dengan ajaran yang merebak dan diduga sesat di wilayah itu. Warga berencana membongkar Makam Syekh Muhammad Ibrahim Ibnu Abdulah Aziz di Kecamatan Teluk Sampit.

AMIRUDIN, Sampit

Tersebarnya kabar yang diduga ajaran sesat dipimpin EJ (Edi Jenggot) yang tinggal di Kecamatan Baamang itu berawal dari sebuah pengobatan, hingga akhirnya merekrut sejumlah pengikut.

Andi, salah seorang warga ketika di bincangi Radar Sampit di Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin, di Desa jaya Karya, Kecamatan MHS, mengatakan, ayahnya meninggal dunia setelah tiga bulan berobat dengan EJ.

”Abah (ayah) H Kaspul Anwar, 2016 lalu sudah meninggal dunia karena penyakit jantung. Selama tiga bulan berobat dengan EJ, berulang kali mengambil obat. Pernah sebelumnya mau ke dokter. Katanya tidak usah berobat sama dia, pasti sembuh,” ujar Andi, Kamis (9/1).

Tujuh keluarganya yang telah menjadi pengikut EJ, membuatnya semakin resah. Karena itu, Andi meminta petunjuk dari ulama. ”Kakak ipar saya H Salamun yang pertama dari keluarga jadi pengikutnya. Saya bertentangan dengan mereka. Kalau dari segi manfaat, masih belum pernah dirasakan, seperti pengobatan Abah yang katanya penyakit jantungnya bisa disembuhkan,” ujarnya.

Di hadapan KH M Yusuf Al-Hudromy dan Ulama Samuda H Syahrawi, Andi mengaku bingung harus berbuat apa untuk mencegah keluarga mereka melangkah semakin dalam.

”Kami minta pentunjuk. Sebab, ajaran agama yang disampaikan dari EJ tidak pernah didengar dan sangat berbeda jauh dari ajaran para ulama pada umumnya,” ujar Andi didampingi kakak kandungnya, Sayuti.

Menanggapi hal itu, H Syahrawi menjelaskan, ajaran yang berkaitan dengan agama Islam, namun justru menyesatkan tidak dibenarkan. Apalagi berani memastikan kesembuhan seseorang dan menyarankan tidak perlu datang ke dokter.

”Hal ini menyikapi kondisi sekaligus mediasi, supaya masalah ini yang pernah dianggap meresahkan bisa terpecahkan. Ajaran sesat dengan makam itu berkaitan. Karena itu mau kami bongkar. Di Samuda, kabar ini sudah ramai dibicarakan dua bulan belakangan ini. Jangan Sampai malah memicu konflik. Oleh sebab itu, kami bersama-sama mencari jalan keluar,” kata ulama yang akrab disapa Guru Syahrawi ini.

Syahrawi menegaskan, makam tersebut hanya dibuat-buat, tidak jelas asal usulnya. Karena itu, dia bersama ulama lainnya sepakat, untuk menghindari polemik, dalam waktu dekat akan bergerak.

KH M Yusuf Al-Hudromy menambahkan, dari kisah Andi dan keluarga yang datang di Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin, menyesalkan ajaran yang tidak sesuai dengan agama Islam. ”Sebab, yang menentukan hidup mati kita itu hanya Allah Subhanahu Wa Taala,” tegasnya.

Asal-muasal cerita makam tersebut, jelasnya, berawal dari mimpi yang dialami EJ yang diminta membangun kuburan yang kini diberi nama Makam Syekh Muhammad Ibrahim Ibnu Abdulah Aziz.

”Kita ini, kalau pengobatan syariat itu tidak masalah, sah saja sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Hanya saja, jangan sampai meresahkan orang lain. Kalau dari informasi yang saya dapatkan, pembuatan makam tersebut berawal dari mimpi. Lalu ada pengajian di kuburan itu,” ungkapnya.

Yusuf bersama ulama lainnya sepakat agar kabar yang berkembang selama dua bulan terakhir ini tidak menjadi fitnah di kemudian hari, pihaknya yang sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian akan mendatangi makam tersebut.

”Harus kita cari tahu kebenarannya, supaya hal ini jelas. Sebelum ada tindakan warga yang berlebihan dan dianggap ajaran sesat di tengah masyarakat, tidak sesuai dengan akidah Islam pada umumnya. Karena bukan kuburan, jadi mau dibongkar,” tandasnya. (***/ign)


BACA JUGA

Selasa, 13 Mei 2025 13:14

Proses SPMB Harus Gratis dan Transparan

SAMPIT — Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya…

Selasa, 13 Mei 2025 13:14

Koordinasi dengan Kemensos untuk Perbaikan Data Warga Miskin

SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  berupaya memutakhirkan data warga…

Selasa, 13 Mei 2025 13:13

Tingkatkan Pelayanan Lewat Sharing Season RPAM

SAMPIT — PDAM Kotawaringin Timur (Kotim) terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan…

Selasa, 13 Mei 2025 13:13

Banjir Rob Ancam Teluk Sampit

SAMPIT — Ancaman banjir rob kembali mengintai wilayah pesisir Kabupaten…

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Jumat, 09 Mei 2025 17:35

Prioritaskan Jemaah Lansia, Pemberangkatan Calon Haji Kotim Lewat Udara

SAMPIT – Sebanyak 218 calon haji asal Kotawaringin Timur (Kotim)…

Jumat, 09 Mei 2025 17:25

Pabrik Pakan Ikan Beroperasi, Harga Lebih Murah

SAMPIT - Pabrik pakan ikan milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Kader PKK Miliki Peran Mulia

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan pentingnya peran…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Dharma Santi Momentum Pererat Kerukunan dan Persaudaraan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong generasi muda…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers