PANGKALAN BANTENG- Hujan terus-menerus mengguyur sejumlah wilayah di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, hingga siang ini. Kondisi ini berpotensi terjadinya golongan putih alia warga tak memilih. Terutama wilayah desa pedalaman Kabupaten itu.
Pantauan Radar Pangkalan Bun sejumlah desa di Kecamatan Pangkalan Banteng masih banyak warga yang belum datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
Seperti di TPS 4 desa Pangkalan Banteng, dari dua ratus lebih DPT hingga pukul 10.30 WIB baru sekitar 30 warga yang memberikan suara mereka. Begitu juga di TPS 3 Desa Sungai Kuning, dari 494 DPT baru sekitar 94 yang datang mencoblos.
Ketua PPS Desa Sungai Kuning, Striyo Yugo mengatakan, hujan yang terus mengguyur wilayahnya membuat khawatir berbagai pihak karena bisa menjadi penyebab meningkatnya angka golput.
”Kondisi alam seperti ini, mau bagaimana lagi kita menunggu instruksi dari PPK ataupun KPU Kobar,” ujarnya.
Atensi untuk penambahan waktu pemungutan suara pun mulai mengemuka. Pasalnya itu penambahan waktu sangat diperlukan untuk memberikan waktu atau minimal sampai hujan reda sehingga warga bisa lebih mudah berangkat ke TPS.
Terkait usulan penambahan waktu pencoblosan itu Ketua KPU Kobar, Siti Wahidah mengatakan bahwa pihaknya telah berkonsultasi dengan KPU RI dan mereka mengizinkan asalkan disertai dengan rekomendasi yang menerangkan kondisi di lapangan yang berpotensi menyebabkan tinggi nya angka golput.
Kendati mendapat restu KPU RI, pihaknya masih terganjal restu dari Bawaslu RI yang belum memberikan izin.
”KPU RI sudah memberi izin asal ada rekomendasi resminya ke mereka tentang kondisi di lapangan. Tapi Bawaslu RI masih belum memberi keputusan, kita masih konsultasi dengan mereka. Sementara hanya itu saja, info selanjutnya nanti saya kabari," tutupnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.(sla/oes)