SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 16 Februari 2017 17:54
Bantah Ajaran Sesat, Pembuat Makam Kecewa

Cerita dari Perobohan Makam Syekh Muhammad Ibrahim Ibnu Abdulah Aziz

RATA DENGAN TANAH: Makam Syekh Muhammad Ibrahim Ibnu Abdulah Aziz yang sudah dirobohkan. (AMIR/RADAR SAMPIT)

MAKAM itu diduga menjadi sumber ajaran sesat. Setelah berbulan-bulan menjadi buah bibir warga sekitar, makam Syekh Muhammad Ibrahim Ibnu Abdulah Aziz di Kampung Seranggas, Desa Lempuyang, yang juga diduga fiktif itu akhirnya dirobohkan.

AMIRUDIN, Sampit

Gonjang-ganjing keberadaan makam itu akhirnya berhenti dengan campur tangan pemerintah. Melalui pertemuan dengan unsur-unsur terkait, dicapailah kesepakatan perobohan makam itu. Dieksekusi hari itu juga.

Meski diduga menjadi sumber ajaran sesat, masih ada saja yang berduka dengan dirobohkannya makam itu. Meskipun belum ada yang bisa membuktikan kebenaran makam tersebut.

Sejumlah orang percaya bahwa pada zaman bahari Syekh Muhammad Ibrahim Ibnu Abdulah Aziz pernah ada di wilayah tersebut. Kisah itu memang tidak bisa dibuktikan. Namun, warga menganggap makam yang bisa berpindah-pindah tempat itu benar adanya.

Warga sekitar bahkan menilai keberadaan makam tersebut berdampak baik bagi perekonomian. Sejak makam tersebut dibangun, banyak orang yang datang dari berbagai daerah. Motoris kelotok ketiban rezeki saat mengantarkan peziarah ke makam tersebut.

Kini, situasi Desa Lempuyang yang ramai dikunjungi selama tiga bulan terakhir, kembali seperti sebelumnya. Tak ada aktivitas berarti.

Rabu (15/2), KH M Yusuf Al-Hudromy, KH Iwan M Arsyad, dan Wakil Ketua Lembaga Pemantau Pembangunan Daerah (LPPD) Provinsi Bayu Baihaki, datang ke tempat tersebut. Setelah perjalanan darat dari Kota Sampit, mereka melanjutkan perjalanan melalui Sungai Seranggas menuju makam menggunakan kelotok. Sekitar 10 menit dari dermaga desa di tepi Jalan HM Arsyad.

Belasan warga yang tinggal di pinggiran sungai itupun, tanpa diperintah, mengikuti rombongan. Makam sudah tampak berantakan setelah atap dirobohkan Selasa (14/2) lalu. Warga sekitar menyampaikan kisah, sebelum makam dibangun lokasi tersebut merupakan hutan nipah yang tumbuh liar.

”Kami tidak tahu, kapan makam ini dibangun dan dibongkar. Kami memang biasa lewat sungai ini ketika mencari ikan. Kata orang kuburan keramat, kami iya saja. Dan sekarang dikatakan bukan, dan kami menurut saja,” kata seorang warga bernama Iyan di lokasi pemakaman, Rabu (15/2).

Dia juga mengaku pernah mendengar kisah bahwa ada batu nisan yang menandakan makam sering berpindah tempat. Tetapi dia belum pernah melihatnya langsung.

Sekitar 30 menit di lokasi makam itu, rombongan kembali ke dermaga. Tanpa disengaja bertemu dengan salah seorang pembuat makam itu. Namanya Samsudin Nor, warga Desa Lempuyang RT 9.

Dia menceritakan, dirinya yang pernah hidup di jalan kelam mengaku sedih atas pembongkaran makam yang mereka bangun dengan penuh perjuangan itu. Dirinya percaya keberadaan Makam Syekh Muhammad Ibrahim Ibnu Abdulah Aziz.

”Dari kisah Guru Asri. Saat ini tinggal di Desa Babaung. Beliau sakit hati, tidak kuasa menahan sedih. Setelah menerima amanah dan selesai membangun makam secara perlahan membawa bata, semen, kayu. Kini sudah dirobohkan,” ucap Samsudin.

Samsudin juga membantah adanya ajaran sesat di makam tersebut, termasuk tudingan kepada Masridiansyah alias Edi Jenggot. Menurutnya, karena ada yang tidak suka atas keberadaan makam tersebut, lalu mengatakan seperti itu.

”Saat ingin berada di jalan yang benar, saya bertemu dengan Guru Asri. Dari situ diceritakan dahulu pernah mendapati makam yang sering berpindah-pindah. Sulit ditemukan, beberapa kali menemukan, kemudian diberikan amanah untuk membangun makam dengan biaya yang tidak sedikit,” ujarnya.

Disampaikan Samsudin Nor, H Asri juga merupakan seorang tokoh agama. Sedangkan Masridiansyah alias Edi Jenggot merupakan warga biasa tetapi sering membantu warga.

”Latar belakangnya biasa saja. Hari-harinya berkebun, memelihara ayam, dan kadang-kadang datang orang minta air, dan belajar agama. Semua masih dalam ajaran yang benar,” jelasnya.

Dirinya mengakui, pembangunan makam itu tidak melalui izin ketua RT dan semua warga. Namun, dijelaskannya kisah adanya Makam Syekh Muhammad Ibrahim Ibnu Abdulah Aziz semua orang sudah mengetahuinya.

Sementara itu, KH Iwan M Arsyad meminta Samsudin Nor tabah menghadapi kekecewaan di hatinya. Disampaikannya, semua dari kejadian ini pasti ada hikmah di masa mendatang. Dirinya juga meminta bersabar, jika semua sejarah yang diceritakannya itu benar pasti akan terungkap.

”Kami ada dipihak yang netral. Mari kita duduk bersama mencari jalan yang terbaik,” ucap KH Iwan M Arsyad kepada Samsudin Nor. ”Sebelumnya kami mendapat keluhan, ada keresahan di tengah masyarakat. Sampai sekarang kami baru mendengar cerita ini,” sambung KH M Yusuf Al-Hudromy.

Dirinya meminta kepada Samsudin Nor agar bisa bertatap muka dengan H Anang Asri dan Masridiansyah mendengarkan kisah sejarah makam tersebut kepada pihaknya. ”Kami siap menyambut, atau kami yang berkunjung kepada mereka. Tolong sampaikan,” tutupnya. (***/dwi)

 


BACA JUGA

Selasa, 13 Mei 2025 13:14

Proses SPMB Harus Gratis dan Transparan

SAMPIT — Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya…

Selasa, 13 Mei 2025 13:14

Koordinasi dengan Kemensos untuk Perbaikan Data Warga Miskin

SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  berupaya memutakhirkan data warga…

Selasa, 13 Mei 2025 13:13

Tingkatkan Pelayanan Lewat Sharing Season RPAM

SAMPIT — PDAM Kotawaringin Timur (Kotim) terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan…

Selasa, 13 Mei 2025 13:13

Banjir Rob Ancam Teluk Sampit

SAMPIT — Ancaman banjir rob kembali mengintai wilayah pesisir Kabupaten…

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Jumat, 09 Mei 2025 17:35

Prioritaskan Jemaah Lansia, Pemberangkatan Calon Haji Kotim Lewat Udara

SAMPIT – Sebanyak 218 calon haji asal Kotawaringin Timur (Kotim)…

Jumat, 09 Mei 2025 17:25

Pabrik Pakan Ikan Beroperasi, Harga Lebih Murah

SAMPIT - Pabrik pakan ikan milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Kader PKK Miliki Peran Mulia

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan pentingnya peran…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Dharma Santi Momentum Pererat Kerukunan dan Persaudaraan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong generasi muda…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers