SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 25 Februari 2017 15:07
TAMAN KOTA MEMANAS!!! PKL Ancam Main Fisik
MASIH BERMASALAH: Para pedagang berdebat dengan Satpol PP Kotim meminta diperbolehkan berjualan di Taman Kota. (AMIRUDIN/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Relokasi pedagang kaki lima dari Taman Kota ke pasar eks Mentaya Theater ternyata belum benar-benar tuntas. Sekitar 44 PKL kembali berjualan di Taman Kota lantaran merasa tak mendapat tempat yang layak di eks Mentaya Theater. Akibatnya, mereka pun harus berhadapan langsung dengan Satpol PP Kotim.

Satpol PP kemarin memang berjaga dengan kekuatan penuh di Taman Kota sejak pagi hingga malam. PKL yang merasa keberatan langsung mendatangi Kepala Satpol PP Rihel yang ada lapangan. Mereka meminta keringanan agar tetap bisa berjualan. Namun tak diizinkan lantaran sudah ada kesepakatan sebelum relokasi pada Januari 2017 lalu. 

Pedagang yang tersulut amarah sempat melontarkan ancaman. ”Kalau mau betampar, sekalian bekelahi (saling pukul),” ucap Bayu, pedagang minuman.

Pedagang lain, Saiful, menuding Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kotim tak adil dalam membagi tempat. Pedagang juga enggan mengadu ke DPRD Kotim, sebab mengaku sudah tidak percaya lagi. 

”Kemarin di DPRD sudah kami sampaikan, hasilnya tetap sama. Kami tuntut Bupati Kotim turun ke lapangan. Masalah ini sudah kelewatan. Kami bukan memperkaya diri, cuma bertahan hidup untuk anak dan istri,” keluh Saiful di hadapan petugas. 

Untuk itu, para pedagang bakal membuat surat aduan kepada Bupati Supian Hadi. ”Sudah ada surat kepada Bupati Kotim. Kalau Disperindag, tak mungkin bisa. Pertama, lapak untuk pedagang tidak sesuai, (pedagang) kain dan sepatu seharusnya dalam rolling (kios). Tapi sampai sekarang tak juga ada kejelasan. Dipaksakan semua mengisi di los. Apa gunanya bangunan itu, mending kami di jalanan,” ujarnya. 

Sebab kebanyakan pedagang berpikir, apabila kios diisi, los juga akan lebih lebar. Saiful bahkan menyebutkan bahwa banyak pedagang dari luar Taman Kota yang menempati pasar eks Mentaya Theater.

”Orang yamg bermain itu ada, kami belum ada bukti tertulis saja. Jadi kami ingin duduk satu meja dengan Bupati Kotim menjelaskan semua ini dan meminta solusi. Hampir semua pedagang makanan dan minuman keluar. Totalnya ada 66 pedagang, sekarang sisanya kurang dari 20 di dalam pasar,” imbuhnya. 

Saat ini sisa pedagang yang masih bertahan disebut tengah mencari tempat untuk keluar dari Pasar eks Mentaya Theater. Pedagang yang sudah terlanjur keluar, juga disebut tak ingin lagi kembali. 

Roni, salah seorang PKL, mengaku empat hari setelah keluar dari Pasar eks Mentaya Theater pihaknya dengan terpaksa kembali berjualan di Taman Kota. Sebab, dagangan tak laku. 

”Karena kami sudah keluar, otomatis Disperindag persoalkan kami. Dan pedagang di situ juga akan protes, karena kami jualan di taman. Sementara mereka beli lapak di situ. Rugi tempat dan uang jika ikut keluar,” ujar Roni. 

Hingga menjelang malam kemarin, PKL dan petugas masih berada di Taman Kota Sampit. Pihak kepolisian juga turun ke lapangan memantau situasi. 

Kepala Satpol PP Kotim Rihel menyampaikan, pihaknya tetap tidak bisa membiarkan PKL bebas berjualan di sekitar pusat keramaian tersebut. Karena sebelumnya sudah ada kesepakatan bahwa tidak ada lagi pedagang di sekitar Taman Kota. 

Dikatakan dia, akibat banyaknya masalah yang terjadi, dalam waktu dekat Bupati Supian Hadi akan turun tangan menangani masalah tersebut. ”Bukan ranah kami yang memberikan kebijakan, nanti Bupati Kotim sendiri yang akan sidak ke pasar. Kami hanya mengikuti perintah,” tandas Rihel. (mir/dwi)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers