SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 01 Maret 2017 15:16
Terungkap! Waria Itu Tewas Karena Sakit Ini
EVAKUASI: Petugas mengevakuasi jasad Yuni dari baraknya.(DESY/ RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Jenazah Rony Simatupang alias Yuni, waria yang ditemukan tewas di barak milik Abdul Mukmim di Jalan Walter Condrat, Gang Bersemi I, Baamang, Senin (27/2) malam, dikirim ke Palangka Raya untuk diautopsi. Dipimpin dr Ricka Brillianty Zaluchu, autopsi bakal dilakukan di RSUD dr Doris Sylvanus.

Autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian Yuni. Jasadnya dikirim ke Palangka Raya Selasa (28/2) sekitar pukul 04.00 WIB. Hasilnya, diketahui korban meninggal dunia akibat sakit. Ada penyumbatan darah ke jantung. Dunia medis menyebutnya gagal jantung.

”Tidak ditemukan bekas kekerasan maupun luka fisik di tubuh korban. Untuk itu maka dilakukan proses autopsi guna mengetahui penyebab kematian korban. Saat diperiksa tidak ditemukan korban mengonsumsi obat apapun. Sehingga tewas murni akibat sakit gagal jantung,” jelas Kasatreskrim Polres Kotim AKP Erwin Togar HS, Selasa (28/2).

Saat dilakukan pemeriksaan di TKP, polisi hanya mendapati telepon genggam, sehingga diketahui nama asli korban dan agamanya. Namun, pihaknya masih kesulitan mencari keluarga korban yang ada di Sampit. Setelah selesai dilakukan autopsi, jasad korban akan kembali dibawa pulang ke Sampit.

”Kami kesulitan mengungkap identitas korban karena tidak ada yang mengetahui, terlebih keluarganya, karena memang korban ini pendatang,” ujar Erwin.

Sebelumnya, korban diketahui meninggal dunia sekitar pukul 17.00 WIB, Senin (27/2). Saat itu Yanti dan Iyus, tetangga korban di barak, ingin menegur lantaran lampu barak korban belum dinyalakan meski sudah mendekati malam. Pintu barak korban dalam kondisi tak terkunci. Saat keduanya masuk, mereka menemukan korban sudah dalam keadaan tak bernyawa terbaring di tempat tidur. Keduanya langsung melapor kepada pemilik barak dan ketua RT.

”Saat kami duduk di samping barak masih terdengar suara ngorok, sekitar jam tiga sore,” jelas Iyus.

Iyus yang sehari-hari mengantar Yuni ke Taman Kota Sampit, mengakui jika dirinya terakhir kali bertemu Yuni pada Sabtu malam. Pada Minggu malam Yuni tidak ada menghubungi Iyus, hingga Senin pagi juga masih tidak ada terlihat keluar barak, hingga akhirnya pada Senin sore didapati tewas di kamar baraknya.

”Sudah kenal dan biasa ngojek dengan saya. Sebelumnya tinggal di barak lain, dan satu bulan baru di sini. Biasa kalau mengantar ke taman jam 9 atau 10 malam, dan pulang sekitar jam 05.00 WIB, terkadang saya yang menjemput, terkadang ada temannya yang mengantar pulang," terang Iyus.

Di sekitar jasad Yuni yang ditemukan di atas kasur dengan posisi miring ke kiri itu sudah tercium aroma tidak sedap, namun bukan bau busuk. Dan mulut korban mengeluarkan cairan. Pihak kepolisian yang berada lokasi langsung melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa saksi diperiksa, hingga jasad korban diangkut ke RSUD dr Murjani Sampit oleh petugas. (dc/dwi)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers