KOTAWARINGIN LAMA – Akses jalan darat terputus tidak hanya dialami Kecamatan Arut Utara, tapi juga Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam). Jalan darat ke kecamatan tertua di Kobar itu putus sejak Sabtu (4/3).
Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama tidak bisa dilewati mobil dan sepeda motor sejak Jumat malam. Mobil travel yang nekad menerobos banjir nyaris terseret arus. Beruntung ada alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum Kobar yang membantu menarik mobil.
Arus lalu lintas di jalan Pangkalan Bun-Kolam masih terpantau ramai bagi kendaraan roda dua. Para pengendara menggunakan kelotok untuk melintasi banjir. Ada empat titik bajir, dua titik bisa diterobos, namun sisanya harus menggunakan jasa getek.
Adapun angkutan penumpang travel, ada sopir memilih jalur memutar lewat Kabupaten Lamandau. ”Kita mengikuti keinginan penumpang saja, yang penting ada kesepakatan ongkosnya. Untuk tetap lewat jalur ini penumpang kita estafet, travel dari Pangkalan Bun hanya sampai ujung jembatan layang setelah itu naik getek sekitar empat kilometer dan dilanjutkan travel lain untuk menyampaikan terminal Kolam,” terang Abran alah seorang sopir travel.
Abran juga berharap agar jalan tetap lancar ada satu titik yang harus segera ditangani di sekitar kilometer 19 hingga 20 kalau tidak dititik itu juga akan terputus dan mobil tidak bisa lewat.
Di antara penguna jasa getek tampak juga anggota DPRD Kobar Nasrudin. Menurutnya, terputusnya akses ke Kolam atau sebaliknya ini tidak ada yang bisa disalahkan karena faktor alam. Tetapi tambahnya untuk mengatasi ini agar ada percepatan penyelesaian pengerjaan jalan dengan cara pembangunan jalan ini jadi prioritas pemerintah.
Banjir juga menerpa peternak ikan. Untuk mengantisipasi banjir menerjang kolam ikan berukutan 60 meter kali 30 meter, Juhran memasang jaring sekeliling kolamnya setinggi satu meter. Karena banjir sebelumnya puluhan ribu ikan dalam kolam itu lepas akibat luapan air melebihi tanggul kolamnya. Akibatnya Juhran merugi cukup besar. (gst/yit)