SAMPIT- Dua sekawan nekat mencuri di rumah Pak RT 04 RW 01 Kelurahan Pasir Putih Kecamatan MB Ketapang, Kotim. Namun, aksi keduanya tertangkap tangan oleh warga sekitar. Beruntung tidak dihakimi massa, mereka diserahkan ke Polres Kotim untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Norman (21) sebagai pengajak Hardhani alias Dhani pada 28 Januari 2017 sekitar pukul 15.00. Norman awalnya menjemput Dhani dan bertanya di mana tempat menjual tabung gas elpiji. Katanya di Jalan Tjilik Riwut, lalu keduanya berniat mengambil tabung gas di rumah Wasnah di Jalan Jendral Sudirman Perumahan Sawit Raya VI.
Di tengah perjalanan, Norman melihat ventilasi rumah, yang diketahui ketua RT setempat terbuka. Diketahuinya rumah itu sedang ditinggal oleh penghuninya. "Gak ada mengincar sebelumnya, kebetulan melihat rumah pak RT itu kosong saja lalu muncul niat mencuri," ujar Norman disela pemeriksaan oleh Jaksa Bruriyanto Sukahar di Kejaksaan Negeri Kotim, Rabu (29/3).
Mereka lalu memarkirkan motor untuk memulai aksinya. Norman memanjat agar bisa masuk ke dalam ventilasi sementara Dhani menunggu di luar. Dia mengambil sebuah laptop lengkap dengan mouse. Barang itu lalu diserahkan kepada Dhani.
Tak cukup di situ, Norman melihat beberapa buah bros yang dikiranya adalah perhiasan emas. "Saya ambil tiga buah. Disangka emas karena saya gak tahu dan tidak pernah melihat benda ini," terangnya di ruang pelimpahan tahap II.
Menyangka benda itu emas, dia menyimpan di dalam saku celana. Niatnya supaya tidak diketahui oleh Dhani. Sebab, jika benar emas tentu uang penjualan akan lebih banyak. Dia tak mau membagi hasil penjualan kepada Dhani.
Norman lalu beranjak dari rumah pak RT. Dia kembali keluar melalui ventilasi. Namun, Dhani sudah tidak berada di tempat semula.
"Saya menyembunyikan laptop di belakang rumah korban. Di atas bata dan ditutupi dengan terpal," sanggah Dhani kepada Radar Sampit.
Menurut Dhani, keduanya kembali bertemu di rumah dan berniat mengambil laptop yang disembunyikan. Nahas, belum sampai niat itu diwujudkan keduanya sudah ditangkap oleh warga sekitar.
Rupanya ketika mereka beraksi ada sepasang suami istri tetanggan rumah korban, yang mengintip gerak-gerik keduanya selama aksi pencurian dijalankan. Kedua pegawai di bengkel yang sama itu tidak menyadari telah diintai oleh pasutri tersebut. Selepas keduanya meninggalkan lokasi, saksi mengambil barang bukti dan mengatakan bahwa dua sekawan itu sebagai pelaku.
"Kerja di bengkel, sebenarnya uang mencukupi tapi tetap nyuri buat beli rokok dan belanja. Belum se jam beraksi sudah ditangkap polisi," tandas Norman. (ara/gus)