PALANGKA RAYA – AS (49) benar-benar tak memiliki rasa kemanusiaan. Nafsu setannya membuatnya lupa diri. Sampai-sampai anak tirinya yang masih berusia 12 tahun dijadikan budak seks sejak tahun 2013 sampai April 2017.
Parahnya, sebelum terungkap, AS memerkosa pelaku dalam satu hari sebanyak tiga kali. Aksi bejat pelaku terhenti ketika kakak korban melapor ke polisi.
Korban yang masih duduk bangku sekolah dasar itu masih trauma dan syok, meski AS sudah ditangkap dan ditahan di sel tahanan Polda Kalteng. Dia dijerat Pasal 81 Ayat (3) UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 64 Ayat 1 KUHP dan terancam hukuman 15 tahun penjara.
Dirkrimum Polda Kalteng Kombes Pol Gusde Wardana, Selasa (9/5), mengatakan, pelaku telah melakukan kejahatan luar biasa dan tidak berperikemanusiaan. Pasalnya, korban masih berusia 12 tahun dan merupakan anak tiri pelaku. Selain itu, diperlakukan tak senonoh tiga kali sehari sebelum kasus terungkap.
Perwira menengah Polri ini menuturkan, setiap kali melakukan perbuatan itu, pelaku selalu mengancam akan membunuh korban. Korban tak berdaya dan terpaksa menuruti perintah dan kemauan pelaku.
”Pelaku melakukan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku melakukan pengancaman ke korban akan dibunuh,” ujarnya.
Didampingi Wadirkrimum AKBP Alfian, Gusde menegaskan, pelaku memiliki kelainan seks; pedofil. Pemerkosaan dilakukan saat istrinya tak berada di rumah dan sedang berjualan sayur. ”Ada kelainan seks. Walau terlambat, beruntung aksi ini bisa terungkap dan pelaku kini ditahan,” ucap Gusde.
Gusde mengungkapkan, pelaku juga pernah melakukan tindakan serupa di Sampit tahun 2007. Saat itu dia divonis 10 tahun penjara.
Sementara itu, Dokter Forensik RSUD dr Doris Slyvanus Ricka Brillianty Zaluchu mengatakan, ditemukan beberapa luka robek di kemaluan korban searah jarum jam. Berdasarkan pengakuan korban, sempat dua bulan tak haid.
Sementara itu, AS membantah telah memerkosa anak tirinya. Dia mengaku hanya meraba dada korban tanpa melakukan pemerkosaan. ”Semua tidak benar. Saya hanya meremas dan itu pun khilaf. Walau saya akui dulu pernah memerkosa anak tiri di Sampit,” ujarnya.(daq/vin/ign)