PALANGKA RAYA - Sindiran atas kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Palangka Raya kembali dilontarkan. Sebelumnya anggota DPRD Kota Palangka Raya Riduanto menilai kinerja pengurusan lartu tanda penduduk elektronik (KTP El) dinilai tidak becus. Kali ini Anggota DPRD Kalteng Farida Darland Atjen ikut mengkritisi dinas pimpinan Zulhikmah tersebut.
Dalam akun Facebook (FB), dituliskan ketua Partai Nasdem Kalteng ini, tertanggal 18 Agustus 2017. Farida menulis “Anak saya perekaman KTP di PKY ini sudah 4 kali selama 2 tahun. KTPnya gak jadi rekamannya hilang, ini masuk ke 5 kali. Banyak alasannya.
Kemudian ada pula tulisan; ”Malulah jadi kadis yang lebih suka bikin alasan pembenaran buruknya pelayanan daripada berusaha memperbaiki kinerja @tragediKTPkotaPky,” tulisnya, Senin (21/8).
Status diberanda FB Farida kembali memuat tulisan, bahwa ia dapat kabar KTP anaknya sudah bisa dicetak sore ini, dan tentu saja ini menyenangkan hati. “Sedihnya saya akan bersuara tidak hanya untuk anak. tapi untuk orang-orang yang punya problem sama ketika mengurus KTP di Palangka Raya. Tadi saya tanya kenapa kok tiba-tiba bisa dicetak tanpa perekaman ulang? Jawabnya datanya sebenarnya ada cuma tertimbun (capek saya membayangkan bagaimana itu tata kerjanya).
Yang membuat saya sedih pekerjaan-pekerjaan itu dikerjakan oleh tenaga kontrak yang gajinya konon di bawah UMR (perlu di cek lagi nih) dan dibayar 3 bulan sekali sehingga ini membuat mereka tdk semangat berkerja.
“Yth.ibu Zulhikmah Rafiq -Dukcapil .... maaf ya saya kasih masukan. Ibu kan sudah lama jadi kadis (begitu info yang saya dapat) dan gak tergantikan. Kadis dukcapil itu kan posisi strategis dan jika ibu tidak tergantikan. Artinya prestasi ibu luar biasa kan ya?,” tulis Farida mempertanyakan.
Tulisan selanjutnya, barometer terkecil adalah org tidak susah ngurus KTP kan. Harusnya ketika masyarakat menyampaikan keluh kesah menjadi masukan bagi ibu untuk memperbaiki. “Jabatan ibu itu amanah lho!” tulisnya lagi.
Tak hanya itu, Farida menulis pula data kependudukan itu basis untuk membuat perencanaan pembangunan daerah. Untuk menghitung anggaran juga dan yang terpenting adalah ID card (kartu identitas) adalah bentuk pengakuan negara atas warga negaranya.
“Jika benar ada tenaga kontrak yang seperti saya tulis diatas, koq tega sekali ibu? Gaji yang layak bu. Baru ibu bisa tuntut kinerja baik..ibu lah yang jadi contoh,” terang Farida.
Farida juga dalam tulisan itu meminta Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia agar menempatkan orang-orang yang tepat dan memang layak sesuai jabatan yang diberikan.
“Jangan lah karena hub keluarga/kerabat atau teman apalagi hanya karena sahabat isteri bapak. Semoga bisa dibuktikan itu tidak benar. Di akhir periode masa jabatan ini masih ada setahun kurang untuk memberi kesan baik yang terakhir.” Tulisnya lagi.
Farida juga mengungkapkan tidak ada jabatan yang abadi. Agar jika sudah menjabat lagi kehormatan tetap layak diberikan. “Bu Zulhikmah. berhentilah membuat pembenaran-pembenaran atas kinerja yang memang tidak bisa disebut baik,” tegasnya.
Tak hanya itu, tulisan Farida lainnya, disebutkan hampir 2,5 tahun baru anak saya punya KTP. Itupun setelah mamanya muat di FB. “Setelah kita koar-koar Sabtu yang hari libur itu ternyata KTP anak saya bisa di cetak? Lho...katanya datanya hilang?.”
Farida juga menyarankan dijawab saja keluhan dari kawan-kawan dan masyarakat kota dengan tenang dan sesuai kenyataan.
“Anda bisa mengatakan kami tidak faham persoalan beri dong penjelasan yang baik, masuk akal dan sesuai kenyataan. Butuh solusi bukan hanya sekedar pembelaan diri atas pembiaranmasalah,” tegas Farida lagi.
Terakhir Farida pun menulis; masa iya gangguan server dan sistem dibiarkan terganggu tahunan.
“Usulkan untuk yang lebih baik dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan. Namanya melayani masyarakat ini bu bukan soal selera. Janganlah KTP pejabat-pejabat saja yang langsung jadi. Kami akan membuka posko,” tutup Farida.
Tak ingin disudutkan diakun FB, Kadis Dukcapil Kota Palangka Raya Zulhikmah, juga menulis kadang memberikan penjelasan dengan orang hebat itu memang agak sulit, mungkin karena merasa hebat makanya penjelasan selalu dianggap pembenaran dan pembelaan. Sebagai wakil rakyat jangan hanya mahir berkomentar tapi hayo bantu menyelesaikan masalahnya.
Zulhikmah juga menulis terima kasih atas semua kritik dan saran yang membangun terhadap pelayanan Dukcapil.
”Pelayanan kami tidak hanya sebatas proses tetapi ada lain. Jika ada salah dari staf kami itu hal manusiawai. Karena saya yakin anda bukan seorang yang super dan sempurna,” tulisnya.
Sementara itu, saat Radar Palangka melakukan konfirmasi terkait status di FB miliknya, Zulhikmah melalui pesan singkat mengatakan akan memberikan rilis. ”Sebaiknya tunggu rilis saja. Kalau sudah selesai aku buat nanti ku kabari,” ungkapnya saat ditanya tentang tanggapan status Farida di FB, Senin (21/8). (daq/vin/gus)