SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 05 September 2017 16:53
Yansen Binti Ditahan, Drama Perburuan Penuh Intrik dan Tekanan
SEMPAT ISTIRAHAT: Yansen Binti didampingi Sukah L Nyahun usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Kalteng terkait kasus pembakaran sekolah, Senin (4/9) siang. Malam harinya Yansen ditetapkan tersangka dan langsung ditahan.(DODI/RADAR SAMPIT)

PENANGANAN kasus pembakaran sekolah oleh aparat kepolisian tergolong cerdik. Apalagi salah satu tersangkanya kelas kakap. Tokoh masyarakat dan anggota legislatif yang duduk di Komisi B DPRD Kalteng, Yansen Binti (YB). Aparat tak mau gegabah.

Drama perburuan terhadap para tersangka dimulai ketika aparat meringkus Sry dan FA alias OG pada 1 Agustus lalu. Keduanya mengaku hanya orang suruhan dan diupah Rp 500 ribu dibagi dua dan seluler.

Dari keterangan keduanya, aparat menemukan nama HG yang saat itu disebut-sebut sebagai koordinator lapangan. HG berperan mengawasi pembakaran yang dilakukan Sry dan FA di SDN 4 Langkai dan SDN Langkai 5.

Aparat terus bergerak dan berhasil meringkus HG pada 3 Agustus. Namun, penangkapan ini sempat disembunyikan aparat dan baru terungkap ke publik sekitar dua hari setelahnya.

Menurut cerita keluarga tersangka, proses penangkapan seperti teroris. Rumah sederhana dari kayu dikepung. Aparat juga mengamankan sejumlah barang bukti. Pihak keluarga HG sempat protes.

”Saya berani bersumpah, suami saya tak berbuat itu. Ini ada tuduhan dan aktor-aktor untuk menumbalkan suami saya biar dituduh membakar sekolah,” kata Sri Eka Wati (43), istri HG 5 Agustus lalu.

Nama tersangka itu pun belakangan tak sama seperti disebut sebelumnya, HG (Hendra Gunawan). Keluarga tersangka saat itu menyebut, orang yang ditahan aparat adalah IG (Indra Gunawan).

Di tengah penangkapan itu, informasi yang berkembang di lapangan terus bergerak liar. Berbagai spekulasi bermunculan. Publik juga terus menekan aparat untuk segera mengungkap kasus itu. Kerasnya informasi liar dan tekanan, tak membuat kerja aparat berkurang. Perburuan terus dilakukan.

Saat aparat masih berburu para tersangka, teror sempat menyasar kuasa hukum Sry dan IG, Sukah L Nyahun. Pria yang juga menjadi pengacar YB ini mengaku mendapat teror dari orang tak dikenal. Selain ancaman, peneror mengingatkan Sukah berhati-hati karena berani menjadi penasihat hukum salah satu tersangka.

”Saya mendapat telepon dari seorang pria. Suaranya terdengar sambil menutup ponsel dengan sapu tangan menggunakan bahasa Indonesia. Dia mengatakan, ’hati-hati kamu menangani kasus pembakaran ini, akan ketemu saya selanjutnya’,” ungkap Sukah, 6 Agustus lalu.

Drama berlanjut. Pada 8 Agustus, Kapolri Jendral Tito Karnavian datang ke Kalteng. Di tengah kunjungan kerja itu, Kapolri ikut memperhatikan kasus tersebut. Dia menegaskan, penanganan kasus diambil alih Mabes Polri. Tiga tersangka kemudian dibawa ke Mabes Polri.

Di Mabes, perlahan tapi pasti, aparat sedikit demi sedikit membuka tabir misteri kejahatan terorganisir tersebut. Pergerakan petugas kembali bikin masyarakat terkejut. Bahkan, kali ini lebih heboh dari sebelumnya.

Pada 21 Agustus, sejumlah petugas bergerak ke salah satu kediaman Yansen yang digunakan untuk sekretariat organisasi adat di Jalan Diponegoro, Palangka Raya. Sejumlah orang ditangkap saat itu. Polisi kemudian menetapkan empat tersangka lagi, yakni DD (42), SY (35), DY (42), dan NR (48).

Penangkapan ketiga ini semakin mengarah pada pemberi perintah sekaligus penyandang dana. Sejak itulah nama Yansen muncul. Bahkan, sumber Jawa Pos (induk Radar Sampit) di Mabes Polri terang-terangan menyebut, otak dari kasus tersebut diduga oknum anggota DPRD Kalteng. Inisialnya Y. Motifnya karena dendam tak mendapat jatah proyek dari pemerintah.

Menurut sumber yang meminta namanya dirahasiakan ini, awalnya otak pelaku menyuruh lelaki berinisial N untuk mengerahkan rekan-rekannya membakar. N merupakan koordinator lapangan dalam operasi pembakaran. Selain koordinator, N juga menyiapkan berbagai keperluan aksi tersebut.

Kemunculan namanya membuat Yansen melakukan perlawanan. Dia berkali-kali membantah. Bahkan, siap melakukan sumpah adat dengan konsekuensi kematian. Di sisi lain, dukungan terhadap Yansen juga masih besar. Sebagian besar publik percaya Yansen tak mungkin terlibat. Apalagi dia tokoh masyarakat yang disegani.

Melihat kondisi itu, polisi tak mau gegabah. Selain terus mendalami keterangan tujuh tersangka yang ditahan, Polda bergerak ke sejumlah lini masyarakat untuk meredam situasi, termasuk kalangan pers di PWI Kalteng. Media diminta tak memanaskan situasi dan ikut menjaga situasi tetap kondusif.

Selain itu, kepada publik, diminta menyerahkan sepenuhnya kasus itu pada aparat. Polisi juga mengaku belum menemukan keterkaitan Yansen dalam kasus itu, meski namanya semakin kencang disebut.

Hingga akhirnya, Polda memanggil Yansen untuk diperiksa pada 31 Agustus lalu. Namun, Yansen mangkir. Kuasa hukumnya Sukah menyebut, kliennya belum siap dan ada kesibukan lain.

Pemanggilan kedua kemudian dilayangkan. Yansen diminta hadir untuk diperiksa sebagai saksi kemarin (4/9). Aparat ternyata telah membidik Yansen. Buktinya, penjagaan di kawasan Polda Kalteng di hari pemeriksaan Yansen lebih ketat dibanding sebelumnya. Semua orang yang masuk kawasan Polda diperiksa dengan teliti.

Hingga akhirnya setelah pemeriksaan sekitar 12 jam lebih, Yansen ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan. ”Total seluruhnya ada sembilan tersangka. Pokoknya kita periksa lebih lanjut,” kata Kabid Humas Polda Kalteng Pambudi Rahayu, tadi malam.

Drama masih akan berlanjut hingga kasus itu disidangkan di Pengadilan. Para tersangka yang ditetapkan belum sah sepenuhnya menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam kasus pembakaran yang menghebohkan masyarakat tersebut sampai palu hakim memutuskan vonisnya. Publik kini menunggu babak selanjutnya. (daq/ign)


BACA JUGA

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Jumat, 09 Mei 2025 17:35

Prioritaskan Jemaah Lansia, Pemberangkatan Calon Haji Kotim Lewat Udara

SAMPIT – Sebanyak 218 calon haji asal Kotawaringin Timur (Kotim)…

Jumat, 09 Mei 2025 17:25

Pabrik Pakan Ikan Beroperasi, Harga Lebih Murah

SAMPIT - Pabrik pakan ikan milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Kader PKK Miliki Peran Mulia

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan pentingnya peran…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Dharma Santi Momentum Pererat Kerukunan dan Persaudaraan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong generasi muda…

Jumat, 09 Mei 2025 17:22

Peningkatan Jalan Kandan–Camba Tertunda

SAMPIT — Warga Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali…

Rabu, 07 Mei 2025 17:31

Bupati Rencanakan Pelebaran Jalan Muchran Ali

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana memperbaiki infrastruktur…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Jambore PKK Diikuti Ratusan Peserta

SAMPIT – Setelah tertunda dua tahun akibat keterbatasan anggaran, Jambore…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Halikinnor Pimpin Gotong Royong

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor turun langsung memimpin…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers