LAMANDAU- Dipicu cemburu buta, AD menganiaya SY. Pria 41 tahun itu menjabat kepala Desa Beruta, Kecamatan Bulik, Lamandau. Sementara SY adalah mantan pacar AD, yang juga bendahara desa tersebut.
Kepada Radar Sampit, SY yang masih tampak trauma dan bersembunyi di salah satu rumah warga menceritakan kronologis kejadian. Menurut dia, Selasa (12/9) sekitar pukul 16.00 WIB, sepulang dari Pangkalan Bun ia dipanggil kades ke kantor desa melalui rekan kerjanya. Setelah sampai di kantor, SY hanya disuruh duduk di depan MCK sembari menunggu kades yang saat itu mencuci mobil di belakang kantor.
”Saya kira urusan pekerjaan, ternyata yang ditanyakan hanya masalah pribadi. Dia menuduh saya tidur sama laki-laki lain. Padahal itu tidak benar. Dia marah dan bilang supaya saya berhenti bekerja. Saya iyakan, dan langsung saya tinggal pergi,” tuturnya.
Namun, baru beberapa langkah beranjak pergi, ternyata kades yang sudah gelap mata karena terbakar api cemburu tersebut langsung menyerang korban dari belakang.
”Dia pukul punggung saya. Karena sakit, saya berbalik dan berusaha melawan. Tapi saya kemudian terus dipukul bertubi-tubi di kepala, badan, leher, hidung. Ditinju, dibanting ke keramik toilet, dan dicekik," ujarnya.
Atas perlakuan kasar tersebut, korban mengaku tidak terima dan akan membawa masalah ini hingga ke meja hijau. Meskipun ia tahu yang dilawannya adalah orang berpengaruh di desa, ia berharap mendapat perlindungan dan dukungan dari sejumlah pihak.
Korban menggungkapkan bahwa sebelumnya antara dirinya dan kades memang pernah menjalin kisah asmara. Namun sudah putus beberapa bulan lalu karena menurutnya kades ada main dengan wanita lain. Kades sendiri selalu ngajak balikan, namun ia terus menolak karena sudah tidak suka dan sudah memiliki kekasih baru. SY juga mengaku sering mendapat ancaman akan dibunuh.
”Dulu saat masih pacaran, saya juga pernah dihajar habis-habisan, sampai kaki saya gak bisa jalan, karena cemburu juga. Tapi saya gak berani lapor polisi waktu itu," ungkapnya.
Setelah kejadian, korban langsung melakukan visum ke RSUD Lamandau pada Selasa malam lalu, dan melaporkan kejadian pemukulan tersebut kepada Polsek Bulik.
Terpisah, Kapolsek Bulik Ipda Jadiman menyatakan bahwa laporan korban sudah di terima. ”Kami sudah menerima laporan korban, kita mintakan visum, selanjutnya kita laksanakan pemeriksaan korban dan saksi," terangnya. (mex/dwi)