SAMPIT- Di lingkungan pergaulan sehari-harinya, Nur Fitri alias Bunga (24) dikenal sebagai sosok yang pandai berteman. Tak hanya itu dia juga dikenal loyal, karena sering mentraktir teman-temannya.
”Biasa usai latihan zumba Bunga, sering ngajak kami makan-makan, minum nutrisi. Pokoknya dia orangnya baik dan mudah bergaul,” ungkap Diani, teman segrup zumba Bunga.
M-You, salah satu sanggar aerobik di Jalan Walter Cordrat menjadi tempat nongkrong favorit Bunga dan kawan-kawannya. Di tempat ini lah Bunga latihan aerobik, dan berzumba.
”Sekalipun tidak latihan, dia pasti ngongol menjenguk kami atau sekadar setor muka,” kata Siti, teman zumbanya yang lain.
Beberapa hari sebelum ditemukan tewas di Jalan Pramuka, kilometer 3,5 Sampit, Sabtu (14/10) pagi, Bunga menunjukkan sikap tak seperti biasanya. Dia mendadak peduli keluarga biasanya cuek. Selain itu dia juga mendadak senang mengenakan perhiasan emas padahal sebelumnya tidak.
”Ya kami ada ajak dia ikut event, tapi dia tidak mau katanya kasian meninggal keluarga. Dia juga beberapa hari kami bertemu selalu memakai banyak perhiasan, sebelumnya tidak,” kata Fatma temannya yang lain.
Meninggalnya Bunga, warga Jalan Iskandar 18, ini, memang membuat heboh masyarakat Kota Sampit. Dia ditemukan tewas di pinggir jalan dengan luka parah di kepala akibat hantaman benda tumpul.(oes)