PALANGKA RAYA – Meningkatnya suhu politik di Kalimantan Tengah (Kalteng) setelah pasangan Ujang Iskandar-Jawawi dianulir KPU, membuat aparat keamanan meningkatkan kesiagaan. Apabila ada pendukung calon yang berani bertindak anarkistis, aparat akan bertindak tegas, termasuk tembak di tempat jika mengkhawatirkan.
Penegasan itu disampaikan Kapolres Palangka Raya AKBP Jukiman Situmorang, Sabtu (21/11). Rencananya, pendukung Ujang-Jawawi akan menggelar aksi damai selama tiga hari berturut-turut secara besar-besaran, yakni pada 23 – 25 November. Ratusan personel kepolisian bakal mengamankan jalannya aksi itu.
”Pasukan siap 500 personel. Ingat, yang berpotensi anarkis akan ditindak tegas, tidak ada toleransi. Langsung di tempat dan tindakan tegas pasti dijalankan sesuai ketentuan dan kewenangan Polri,” kata Jukiman, Sabtu (21/10).
Jukiman menegaskan, pihaknya akan berupaya mencegah upaya provokasi yang dapat menyulut massa bertindak anarkistis. Para pendemo juga akan diawasi ketat. Barang bawaan pendemo akan diperiksa. Hal itu untuk mencegah agar jangan sampai ada yang membawa batu, senjata tajam, senjata api, dan bom molotov.
”Saya minta peran aktif dari korlap (koordinator lapangan) untuk memastikan semua orang-orang yang akan melaksanakan unjuk rasa ini, karena akan merugikan sendiri. Ingat, semua terkait dengan aturan agar ditaati,” katanya.
Jukiman menegaskan, personelnya siap menghadapi aksi anarkistis. Ada enam tahapan prosedur dalam pengamanan aksi massa. Dia berharap masyarakat tidak sampai bertindak di luar kendali.
”Saya harapkan jangan sampai ke tahap enam, cukup di tahap satu saja. Polri dalam hal ini Polres Palangka Raya sudah siap melakukan pengamanan,” katanya.
Mantan Kasubdit Tipikor Polda Kalteng ini juga memerintahkan jajarannya melakukan penjagaan dan mendirikan posko pengamanan di kantor KPUD. Termasuk memberikan pengawalan kepada semua komisioner KPU. ”Ini memang sudah tugas kami,” katanya.
Pantauan Radar Palangka, aparat tampak siaga di kantor KPU Kalteng. Penutupan jalan di ruas itu juga telah dilakukan. Tidak sembarang orang bisa masuk ke kantor KPU. Sejauh ini situasi masih kondusif dan belum ada kumpulan massa di sekitar kantor KPU.
Dukung Upaya Hukum
Sementara itu, Tim Relawan Ujang-Jawawi menyatakan tetap solid mendukung pasangan itu. Mereka juga mendukung langkah Ujang-Jawawi menggugat putusan KPU yang dinilai merugikan pasangan yang sebelumnya mendapat nomor urut tiga itu.
”Kami Relawan Penyelamat Kotim Ujang-Jawawi menyatakan sikap akan tetap solid mendukung Ujang-Jawawi. Kita siap mengantarkan Ujang-Jawawi menuju kemenangan," kata Koordinator Relawan Penyelamat Kotim Wahyu, Sabtu (21/11).
Menurutnya, persoalan yang dihadapi Ujang-Jawawi merupakan ujian dan rintangan untuk menuju kemenangan. Untuk itu, tim relawan, simpatisan, dan pendukung diminta tetap solid. Pendukung juga diminta tetap fokus menyosialisasikan Ujang-Jawawi. Wahyu optimistis Ujang-Jawawi tetap bisa ikut Pilkada Kalteng 2015.
”Kita optimis dan yakin Ujang-Jawawi bisa lolos. Kita juga minta seluruh relawan, pendukung, dan simpatisan untuk tetap sabar dan jangan terpancing dengan isu-isu yang menyudutkan Ujang-Jawawi," tandasnya.
Ulama Prihatin
Gugurnya Ujang-Jawawi sebagai kandidat dalam Pilgub Kalteng juga memantik reaksi Relawan Bintang Sembilan yang beranggotakan para ulama dan tokoh masyarakat serta tokoh Nahdatul Ulama. Mereka kecewa dengan keputusan KPU. Pasalnya, Ujang-Jawawi dinilai sosok yang tepat memimpin Bumi Tambun Bungai yang majemuk lima tahun ke depan.
”Warga Nahdliyyin sangat kecewa dan terzalimi. Ini karena Ujang-Jawawi adalah sosok cerdas, moderat, tidak mementingkan kelompok sendiri, akomodatif pancasilais, tidak memandang suku dan agama,” kata Ketua Tim Relawan Bintang Sembilan H Abdul Wahid AHA, kemarin.
Warga Nahdliyin, ungkap Wahid, menilai hak konstitusional Ujang-Jawawi sebagai calon pemimpin dipotong di tengah jalan. Meski demikian, sampai pihaknya masih menunggu proses hukum pasangan tersebut dan tetap solid mendukung. (daq/arj/ign)