SAMPIT – Kepergian Nur Fitri adalah kehilangan bagi sahabat-sahabat dan orang dekatnya. Perempuan 24 tahun itu dikenal bersikap baik. Sebab itu, mereka berharap kasus dugaan pembunuhan itu tak tenggelam begitu saja.
Sahabat Fitri berinisial SK, mengaku sangat sedih atas kepergian teman baiknya itu. Dua hari sebelum kematian Fitri, perempuan 30 tahun itu mengaku mereka sempat bertemu.
”Dia (Fitri) itu baik sekali orangnya. Sering mentraktir saya dan teman-teman yang lain. Apa lagi di klub senam, dia memang baru, tapi sudah akrab dengan anggota senam yang lainnya. Mendengar dia meninggal dengan cara seperti itu, sedih sekali rasanya. Untuk aparat jangan sampai kasusnya tenggelam," katanya ketika ditemui, Selasa (24/10) siang.
Kabar lain yang beredar menyebut bahwa saat malam kejadian Fitri tak hanya keluar bersama suaminya, AT. Pasangan itu diduga juga mengajak teman mereka, OC, yang bertempat tinggal di Wengga. Sumber Radar Sampit menyebutkan, malam itu sekitar pukul 02.00 WIB, Fitri dan AT bersama OC pulang dari tempat hiburan malam.
OC disebut akrab dengan Fitri dan AT. Saat AT tak ada, OC lah yang menjadi teman Fitri bepergian kemanapun. OC bahkan disebut orang kepercayaan pasangan itu.
Setelah itu, karena AT mabuk, Fitri kemudian memegang kemudi mobil. Mereka hendak menuju rumah OC untuk mengantarnya pulang. Usai mengantar OC, pasangan suami istri yang menikah secara siri itu kembali menuju rumah mereka di Jalan Fajar Baru.
Namun, sumber itu melanjutkan, di tengah perjalanan mereka berdua terlibat adu mulut. AT yang mabuk kemudian diduga membenturkan kepala istrinya itu ke kemudi mobil hingga area sekitar matanya terluka.
”Tak terima dengan perlakuan AT, Fitri langsung keluar dari mobil. Setelah itu saya tidak tahu lagi bagaimana ceritanya. Saya mendapatkan cerita itu langsung dari mulut OC sendiri. Apa yang saya tuturkan ini berdasarkan yang diceritakan OC pada saya," kata sumber itu.
Sumber itu melanjutkan, setelah berada di rumah selama kurang lebih 45 menit, OC mendapatkan telepon dari AT dan mengatakan bahwa dia kebingungan karena usai cekcok dengan istri mudanya itu.
Lantas, OC kemudian dijemput AT dan menyuruhnya untuk mencari istrinya yang dikatakan ditinggal di tepi Jalan Pramuka. Yang lebih mengejutkan lagi, AT sempat mengaku bahwa dialah yang membenturkan kepala Fitri pada kemudi mobil. Namun, AT belum sempat cerita pada OC bahwa dirinyalah yang membunuh istrinya itu.
Kemarin, Radar Sampit berusaha melacak keberadaan OC yang disebut tinggal di kompleks perumahan Wengga. Sejak pukul 11:00 siang hingga 17:30 petang, namun gagal menemuinya. Beberapa warga yang ada di lokasi dekat dengan rumah OC ketika ditanya mengaku tahu dengan OC dan sempat memberikan alamatnya.
Namun, saat didatangi, justru alamat tersebut bukan kediaman OC. Setelah itu, wartawan kemudian menyusuri kompleks lain lalu bertanya pada warga setempat dan tidak lupa meminta pendapat perihal kasus Fitri. Kebanyakan warga di sekitar Wengga tahu tentang kasus pembunuhan yang menimpa Fitri.
Sampai saat ini, polisi masih enggan memberikan keterangan terkait perkembangan kasus Fitri. Masyarakat sebelumnya juga menanggapi sikap polisi yang seakan jalan di tempat dalam menangani kasus tersebut. (ron/dwi)