SAMPIT – Tawuran antar geng yang melibatkan 20 remaja di Jalan Pemuda, Sampit beberapa waktu lalu diduga dipicu karena status di jejaring sosial Facebook.
Polisi membenarkan hal ini, namun masih belum tahu pasti status seperti apa yang membuat puluhan anggota dua geng Barisan Remaja Sampit (BRS) dan Sekumpul Punya Cerita (SPC) itu saling hajar.
Kasat Reskrim Polres Kotim, AKP Samsul Bahri mengatakan, salah satu anggota geng itu mulanya membuka media sosial Facebook di ponselnya. Karena diduga salah paham, beberapa anggota geng lainnya kemudian tersulut emosi.
"Iya, infonya saya belum tau pasti. Hanya dugaan sementara pemicunya terkait masalah Facebook. Karena salah paham saja. Sekarang masih kami (Polisi) selidiki," ujarnya, Selasa (28/11) pagi.
Setelah itu, di waktu yang berbeda, diketahui mereka berada di kolam renang Cirebon jalan Pemuda, Sampit, pada Minggu (26/11) pukul 14.00.
Fedrik (26), pemilik kolam renang Cirebon sebelumnya juga mengatakan, sebelum kejadian, sedang ada perayaan Hari Ulang Tahun tempat usahanya. Pengunjung yang datang tidak dipungut biaya masuk.
Dua kelompok geng pemuda dengan bendera Barisan Remaja Sampit (BRS) dan Sekumpul Punya Cerita (SPC) kemudian tiba-tiba masuk ke dalam komplek kolam renang. Setelah beberapa lama kemudian, terjadilah aksi tawuran.
Polisi sudah memulangkan puluhan remaja tersebut untuk diserahkan kepada orang tua masing-masing guna dilakukan pembinaan. Sebelumnya, mereka telah mendapatkan arahan khusus dari pihak kepolisian untuk tidak melakukan aksi anarkis lagi.
Terpisah, Kapolsek Baamang, AKP Agoes Tri berkomentar terkait hal ini. Ia berujar, dari 20 remaja yang terlibat tawuran itu tidak satupun yang pernah diamankan oleh anggotanya.
"Mereka (puluhan anggota geng) baru ditangkapnya. Artinya belum pernah diamankan sebelumnya. Itu anak-anak baru. Tapi, gengnya yang sudah lama yang menjadi target monitoring kami. Kami akan perketat pengawasan," ujar Agoes dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin. (ron/fm)