SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 18 Desember 2017 13:01
Ngerinya ”Mainan” Baru Pecandu Ini, Setara Opium atau Morfin
Ilustrasi. (net)

SAMPIT – Sejumlah pecandu beralih mengonsumsi olahan jamur kotoran sapi atau yang biasa disebut magic mushroom setelah Zenith kian langka. Ternyata, olahan tanaman itu berbahaya dan setara opium atau morfin.

Seorang pemerhati gizi dan pertumbuhan anak, sekaligus pengamat obat-obatan asal Sampit, Nina Alfiningtyas, mengatakan, magic mushroom tumbuh subur pada musim penghujan. Dengan tingkat kelembapan udara yang bagus, jamur ini dapat ditemukan di kandang maupun di lokasi yang kerap dijadikan penggembalaan ternak.

Menurut Nina, jamur tersebut mengandung zat aktif bernama psilosibina yang bisa menimbulkan efek halusinasi tingkat tinggi, sesuai situasi psikologis saat mengonsumsinya.

”Orang yang mengonsumsi bisa mengalami efek berupa bingung, kejang, halusinasi, panik, psikosis, dan ketidakmampuan membedakan fantasi dari kenyataan,” katanya.

Menurutnya, psilocybin mushroom atau magic mushroom masuk dalam tabel di Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009. Artinya, sudah setara dengan narkotika golongan satu semacam opium dan morfin.

”Zat berbahaya yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan halusinasi yang berlebihan. Oleh karena itu, sangat berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi,” jelasnya.

Anggota Bhabhinkamtibmas Desa Sungai Paring Bripka Budi Hartono sebelumnya mengatakan, dalam penyuluhan di sekolah-sekolah di desa tempatnya bertugas, pihak kepolisian, khususnya Polres Kotim dan Polsek Cempaga sedang memerangi tanaman beracun itu.

Budi menduga, budidaya tanaman itu berada di kampung-kampung. Meskipun belum ditemui adanya penyebarluasan tanaman, pihaknya mengawasi secara ketat aktivitas bercocok tanaman apa pun yang dirasa mencurigakan.

”Kalau sekarang masih belum terlihat apakah ada aktivitas pembudidayaan tanaman jamur racun itu di desa tempat saya bertugas. Meski begitu, kami tak boleh lengah dan tetap memantau serta memberikan pencegahan dengan melakukan penyuluhan,” katanya, kemarin. (ron/ign)


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Tindak Tegas Perusak Fungsi Drainase

SAMPIT – Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menegaskan pemerintah…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Prioritaskan Infrastruktur Jalan Pertanian dan Pendidikan

SAMPIT – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyannoor,…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:24

Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun

SAMPIT – Persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern di…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Dukung Rencana BUMD Produksi Air Minum Kemasan

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyatakan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Realisasikan Program Beasiswa Dokter Spesialis

SAMPIT - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim)…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:08

Tindaklanjuti Permohonan Hibah Tanah Pembangunan MAN

SAMPIT - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:05

Dorong Pertamina Gencarkan Sosialisasi Transisi Tabung Elpiji

SAMPIT - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hendra Sia…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kembalikan Anggaran Jalan Cempaka Mulia–Pulau Hanaut

SAMPIT – Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur…

Senin, 11 Agustus 2025 11:56

Desak Telusuri Penyewaan Aset Daerah

SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 08 Agustus 2025 17:19

Kotim Kaya SDA, tapi Masyarakat Tak Merasakan Dampak Ekonomi

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyoroti…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers