SAMPIT – Sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda lintas organisasi massa sepakat turun ke jalan untuk menggelar demontrasi. Mereka ingin mendesak Polres Kotawaringin Timur untuk mengungkap tuntas kasus dua truk pil zenith yang berjumlah 3,7 butir pil. Sebab, bandar atau pemilik barang haram tersebut belum juga tersentuh.
Sebagai persiapan unjuk rasa, mereka melakukan pertemuan di Sekretariat HMI Cabang Sampit, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Sampit, kemarin (11/1). Rapat koordinasi dihadiri Ketua LSM Balanga Gahara, Damang Kecamatan MB Ketapang M Jais, tokoh adat Dias Mantongka, Ketua LSM Gerakan Anak Borneo Zulkifli, Sekretaris HMI Cabang Sampit M Kumaidi, praktisi hukum Abdul Kadir, tokoh Pemuda Kotim Dody Kristian, serta sejumlah organisasi mahasiwa dan kepemudaan.
"Kami merencanakan turun pada 5 Februari 2018, kami mengajak seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap maraknya peredaran narkoba di Kotim agar turun," kata Gahara, aktivis lembaga swadaya masyarakat saat pertemuan di Sekretariat HMI Cabang Kotim kemarin (11/1).
Gahara meyakini, jumlah pil setan yang beredar di Kotim jauh lebih banyak dari hasil tangkapan dua truk zenith. Karena itu, pihaknya menuntut aparat mengungkap bandar dan pengedar zenith. Penangkapan yang dilakukan aparat dianggap belum menjawab keresahan masyarakat, karena bandar besarnya diduga masih bekeliaran di Sampit.
”Luar biasa peredarannya di Kotim, aparat jangan takut. Kami siap back up, kami juga sudah koordinasi dengan berbagai tokoh termasuk para ulama," tukasnya.
Hal senada yang diungkapkan oleh Damang Kepala Adat Kecamatan MB Ketapang M Jais. Peredaran narkoba di Kotim semakin menjadi-jadi. Sebab, aparat penegak hukum tidak memberikan efek jera.
"Belum sampai pada bandar besarnya, belum sampai pada pengendalinya. Mudah bagi aparat untuk mengungkapnya. Kami dukung aparat mengungkap kasus ini sampai tuntas," tegasnya.
Tidak hanya itu, Jais juga meminta aparat kejaksaan dan pengadilan menghukum berat pemain zenith dengan UU Kesehatan. "Pemerintah daerah harus mendukung ini, kami akan turun ke jalan karena kami sangat prihatin melihat ini semua, kita jangan takut dari pada anak cucu kit kita mati karena narkoba nantinya," tegasnya.
M Jais juga menekankan agar aparat segera mengungkap pemilik dua truk zenith. Dia yakin kepolisian sudah memiliki banyak pengalaman, sehingga tidak mungkin jika tidak bisa mengungkapnya. "Jangan main-main dengan kasus ini, karena ini jelas ada upaya orang ingin merusak generasi kita, generasi masyarakat Dayak," tegasnya.
Warga lainnya, M Sopian , juga mengkritisi ketegasan aparat. Beberapa waktu lalu dengan jelas jajaran Polsek Ketapang memasukkan salah seorang yang diduga bandar zenith ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
”Beberapa waktu lalu polsek Ketapang saat itu, Kapolseknya Pak Rio berani menetapkan AR sebagai DPO. Tapi belakangan ini ternyata AR itu masih berkeluyuran di Sampit, apakah aparat tidak tahu, maka dari itu kami juga mendesak penegakan hukum semacam ini harus kita suarakan, jangan setengah-setengah,”tegas Sopian.
Sementara Ahmad Yani menyatakan kesiapannya membantu aparat mengungkap bandar zenith. ”Kalau mau, kita tunjukan rumahnya, kita siap menunjukkan tempatnya," tegasnya.
Dias Manthongka juga demikian, dia mengajak seluruh masyarakat mengawal kasus 2 truk zenith. "Kita sebagai masyarakat ingin aparat menangkap gembongnya,” kata dia.
Bahkan, kata Diaz, tokoh adat akan bertindak sendiri mengadili bandar yang selama ini masih berkeliaran bebas di Kotim. Pasalnya warga dari berbagai pelosok terutama tokoh merasa sudah dijajah oleh peredaran obat ini sehingga merusak generasi muda. (ang/yit)