PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait peredaran narkoba di Bumi Tambun Bungai. Dia menyebut ada oknum kepala lembaga permasyarakatan (LP) atau rumah tahanan di Kalteng yang terlibat dalam jaringan besar barang haram tersebut.
”Ada bandar narkoba, satu orang jaringan internasional di Kalteng sedang diincar. Saya tidak mau sebutkan daerah. Ada keterlibatan kepala penjara juga. Saya juga tidak mau sebutkan di mana yang sedang diincar,” kata Sugianto, Kamis (15/2).
Dari sejumlah kasus peredaran narkoba yang diungkap aparat di Kalteng selama ini, sebagian besar disebut-sebut dikendalikan dari dalam penjara. Namun, belum pernah terungkap ada keterlibatan oknum pegawai atau petinggi LP dalam peredaran narkoba yang diduga dikendalikan narapidana.
Sugianto menyerahkan persoalan tersebut pada pihak terkait, yakni kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalteng. Menurutnya, dugaan adanya jaringan internasional dan keterlibatan oknum kepala penjara itu, menandakan persoalan narkoba masih menjadi sesuatu yang serius di Kalteng.
”Baru-baru ini saja BNN mengamankan narkoba 1,2 kilogram. Penanganan itu yang terbesar dalam sejarah Kalteng. Ini lagi masih ada lagi yang diincar. Bandar besar. Saya tidak mau ada pejabat di pemerintahan saya yang terlibat. Makanya ini harus segera diselesaikan," tegasnya.
Gubernur meminta semua kabupaten di Kalteng membentuk BNN di daerahnya masing-masing. Hal itu penting, mengingat baru satu daerah yang sudah memiliki BBNK, yakni Kotawaringin Barat.
”Jujur saya ini bingung, kenapa cuma di Kotawaringin Barat saja yang sudah punya BNNK. Aneh juga para bupati ini. Kenapa BNNK tidak mau dibentuk? Itu Sampit juga kenapa tidak punya? Apa mau daerahnya jadi bandar narkoba?” katanya.
Sugianto meminta semua pihak serius menyikapi peredaran narkoba. Sebab, apabila tidak disikapi sebaik mungkin, generasi muda di Kalteng akan rusak akibat barang haram tersebut.
Dia mendesak keseriusan daerah. Pasalnya, peredaran narkoba saat ini tidak memandang lokasi. Semua tempat bisa disasar, sehingga perlu disikapi serius. ”Jadi, jangan lengah! Ini tugas bersama. Di kabupaten harus kuat pengawasannya dengan adanya BNNK. Semua harus saling koordinasi," tegasnya.
Siap Diusut
Dihubungi terpisah, Kapolda Kalteng Brigjend Pol Anang Revandoko melalui Kabid Humas Polda Kalteng AKBP Pambudi Rahayu menegaskan, kepolisian siap menindaklanjuti pernyataan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran terkait dugaan adanya oknum Kepala LP atau rumah tahanan yang terlibat dalam peredaran narkoba.
”Kami siap menindaklanjuti informasi itu, tentunya bersama BNNP (Kalteng). Kalau ditanya apakah sudah ada data itu, saya menegaskan itu merupakan rahasia dan ranah penyelidikan,” kata Pambudi, Jumat (16/2).
Pambudi menegaskan, pihaknya tak akan tebang pilih dalam penegakan hukum tindak pidana narkotika. Siapa pun yang terbukti terlibat, akan ditindak tegas. ”Kami tak akan pilih kasih atau pandang bulu bertindak,” katanya.
Pambudi tak mau menegaskan kebenaran adanya oknum kepala penjara yang terlibat dalam peredaran narkoba. Pernyataan gubernur perlu pembuktian lebih lanjut melalui penyelidikan polisi.
”Bisa saja itu ada. Makanya, bila informasi itu benar, kami akan melakukan penyelidikan," pungkasnya. (sho/daq/ign)