NANGAN BULIK – Dn (2,5) tak henti-hentinya merintih kesakitan di samping ayahnya. Tubuh mungilnya terbungkus kain kasa karena luka bakar. Dia belum bisa berbicara lancar. Hanya merintih dan menangis menahan sakit saat dirawat di ruang bedah RSUD Lamandau.
Bocah itu merupakan korban terbakar bersama kakaknya HL (5) dan dua orangtuanya, Dd dan Rs. HL bersama ibunya, Rs, dirawat di ruang terpisah. Hidup satu keluarga dari Desa Perigi Raya, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau itu selamat meski tubuh mereka dilalap api, Selasa (8/5). Mereka menderita luka bakar cukup serius.
Pasangan Dd dan Rs tak menyangka, bensin yang sedianya akan digunakan untuk mengisi sepeda motornya justru berbuah petaka. Akibat tumpahan bensin tersebut, kedua anaknya HL dan Dn terbakar. Ayah dan ibunya yang langsung sigap menyelamatkan dua buah hatinya juga ikut terbakar.
Marlan, salah satu keluarga korban mengungkapkan, kejadian tersebut bermula ketika HL bermain korek api di bawah meja yang di atasnya ada bensin siap isi ke sepeda motor. Saat bocah itu bermain api, Dn sibuk menggeser-geser meja hingga membuat bensin tersebut tumpah. Akibatnya mengerikan. Api langsung menyambar bensin itu dan membakar HL dan Dn.
Dalam kondisi terbakar, HL dan Dn berteriak minta tolong. Dua orangtuanya yang mendengar teriakan anaknya, langsung berusaha menolong. Api yang cukup besar dan membakar kedua anaknya tidak menyurutkan, Dd dan Rs menyelamatkan buah hatinya. Mereka langsung memeluk anak mereka dan membawanya ke tempat yang ada airnya untuk memadamkan api.
Insiden itu membuat keempatnya terbakar. Sang ibu dan HL mengalami luka bakar cukup serius, sehingga langsung dioperasi. Saat ditemui Radar Sampit, keluarga ini tampak masih sangat terpukul.
”Ibunya mengalami luka bakar 18 persen, ayahnya 10 persen, dan anaknya yang terkecil (Dn) mengalami luka bakar 14 persen dan HL paling parah dengan luka bakar sebanyak 60 persen,” kata salah seorang tenaga medis. (mex/ign)