SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 11 Mei 2018 15:18
Tak Kunjung Terungkap, Pembunuh Fitri Masih Misteri
Fitri semasa hidup.(RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kasus pembunuhan Nur Fitri pada 2017 lalu belum ada kejelasan. Sejumlah kalangan menilai, langkah aparat menangani kasus kitu tergolong lamban. Alih-alih menangkap pelaku, langkah polisi justru seolah terhenti.

Pengamat hukum di Sampit Syamsul Haidar mengatakan, proses penetapan tersangka oleh Polda Kalteng terlalu lamban. Sebab, dia yakin polisi sudah mengantongi banyak bukti untuk dapat menetapkan status tersangka pada orang yang dicurigai sebagai pelaku tunggal dalam kasus tersebut.

”Ini sudah lebih dari tujuh bulan sejak mayat pertama kali ditemukan. Padahal, jenis kasusnya kriminal biasa. Saksi-saksi juga sudah diperiksa semua. Tinggal menunggu apa lagi untuk menetapkan tersangka?” ujar Haidar, Rabu (9/5).

Haidar menuturkan, berbeda dengan kasus kopi sianida dengan tersangka Jessica Kumala Wongso pada 2016 silam. Kasus kopi racun yang menewaskan Mirna Wayan Salihin tersebut, dinilai sebagai tindakan luar biasa yang dilakukan untuk menghabisi nyawa orang lain secara terencana dan rapi.

Menurutnya, kasus Fitri tak serumit kasus Jessica. Oleh karena itu, tak ada salahnya masyarakat menganggap kasus pembunuhan Fitri jalan di tempat.

Radar Sampit saat itu juga telah menelusuri jejak pembunuh Nur Fitri dengan mendatangi saksi-saksi. Pembantu korban, Tina, juga mengaku pada wartawan dirinya diberi tahu suami Fitri, AT, bahwa istrinya melompat keluar dari dalam mobil hingga tewas. Hal ini senada dengan yang disampaikan AT pada penyidik.

Pengakuan AT pada Tina tak sesuai dengan pengakuannya kepada keluarga korban. Paman Fitri, Sahuri, mengungkapkan, AT mengaku Fitri tak meninggal karena meloncat dari mobil. Fitri turun dengan sendirinya dan menghilang begitu saja. Sahuri mengaku sempat tak percaya dengan keterangan AT.

Radar Sampit saat itu langsung mendatangi lokasi jenazah Fitri pertama kali ditemukan di Jalan Pramuka, sekitar dua kilometer dari permukiman penduduk ke arah barat dari Jalan Tjilik Riwut.

Mayat pertama kali ditemukan dengan posisi menghadap ke atas. Dua tangannya bersedekap. Kaki kanannya menekuk. Kepalanya berlumuran darah. Hasil visum dokter menyatakan, Fitri tewas karena hantaman benda tumpul.

Pengamatan koran ini, tak ada tanda-tanda bekas goresan akibat benturan atau gesekan aspal maupun tanah di celana korban. Saat pertama kali ditemukan tewas, sepatu Fitri juga telah tertata di sebalah kiri korban. Beberapa sentimeter di dekat tangan kiri korban.

Di bekas TKP juga tak ada tanda-tanda ditemukan goresan atau bekas gesekan dengan sesuatu. Hanya rumput dan alang-alang yang berantakan akibat tertimpa tubuh korban. Fakta itu diyakini masyarakat bahwa Fitri tewas dibunuh dan mayatnya dibuang di pinggir jalan. Kemudian, pelaku mencari akal untuk menciptakan alibi.

Berdasarkan informasi pihak kepolisian, yang terakhir kali bersama Fitri adalah suaminya, AT. Fakta ini juga tersebar di tengah masyarakat Sampit, yang kemudian menimbulkan asumsi, penetapan tersangka sebenarnya sudah bisa dilakukan.

Kasat Reserse Kriminal Polres Kotim AKP Wiwin Junianto Supriyadi mengatakan, kasus kematian Nur Fitri tak bisa diselesaikan setengah-setengah. Diperlukan banyak konsentrasi untuk memutuskan sebuah perkara sebelum dilanjutkan ke meja persidangan.

Pihaknya meminta masyarakat Kotim mendoakan agar kematian Fitri segera terungkap. Pasalnya, saat ini tugas Satuan Reskrim Polres Kotim tak hanya menuntaskan satu atau dua kasus.

”Intinya, saya minta doanya saja. Sebab, bagi saya, kasus apa pun saya anggap sebagai utang. Maka, jika tidak segera saya tuntaskan, banyak yang nagih. Karena itu, izinkan aparat kepolisian, khususnya saya mengupayakan agar kasus tersebut segera tuntas,” tandasnya.. (ron/ign)


BACA JUGA

Jumat, 22 November 2024 10:42

Harapan Baru Tingkatkan Kualitas Beras Lokal

SAMPIT – Pembangunan Rice Milling Plant (RMP) di Desa Lampuyang,…

Kamis, 21 November 2024 10:45

Kotim Raih Penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum

SAMPIT -  Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  mendapatkan  nominasi  Program …

Rabu, 20 November 2024 10:37

Kotim Tingkatkan Kualitas SDM Pariwisata Lewat Pelatihan Sadar Wisata

SAMPIT -  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) …

Selasa, 19 November 2024 10:49

Ratusan Peserta Tes CPNS Tidak Hadir

SAMPIT -  Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil…

Selasa, 12 November 2024 10:34

Guru Penggerak Dibekali Keterampilan Kepemimpinan

SAMPIT -  Balai  Guru  Penggerak  Provinsi  Kalimantan  Tengah  (Kalteng) …

Jumat, 08 November 2024 10:44

Tutupi Kekosongan Jabatan, Penuhi Kebutuhan Pegawai

SAMPIT – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur (Kotim)…

Rabu, 06 November 2024 09:58

Kotim Raih Bhumandala Award 2024

 SAMPIT -  Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  menorehkan prestasi gemilang di…

Selasa, 05 November 2024 10:34

Dana BLUD Rumah Sakit untuk Fasilitas, Gaji ASN Tetap Ditanggung Daerah

SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  menyatakan bahwa dana…

Jumat, 01 November 2024 16:40

Puluhan Anggota TNI Aktifkan Identitas Kependudukan Digital

SAMPIT -  Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 30 Oktober 2024 13:17

Pemkab Kotim Serius Terapkan SPBE

SAMPIT -  Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendapat apresiasi dari…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers