SAMPIT – Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur menetapkan status tanggap darurat terhadap bencana abrasi Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit. Sejak Rabu (30/5) pekan lalu, BPBD bersama Pemerintah Kecamatan Teluk Sampit, kepolisian, dan warga setempat memasang karung berisi pasir untuk tanggul pencegah abrasi.
Rumah betang milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim kini hanya berjarak sekitar 11 meter dari bibir pantai. Parahnya lagi, jalan yang biasa dilalui oleh wisatawan kini sudah hancur. Beberapa rumah penduduk di sekitar pantai juga kian dekat dengan jilatan air laut.
”Pembuatan tanggul dari karung bersisi pasir laut berukuran besar dan disusun menggunakan excavator sudah kita kerjakan. Tahap 1 mulai berjalan sejak 30 Mei 2018 sampai dengan 11 Juni 2018 nanti. Ini sudah hari kelima kami di lokasi,” terang Kabid Kesiapsiagaan BPBD Kotim Punding, Minggu (3/6).
Karung berisi pasir disusun empat tumpuk di sepanjang pantai. Tinggi tumpukan kurang 150 centimeter. Tanggul ini bertujuan menyelamatkan aset pemerintah. ”Tanggul yang kita buat sepanjang 200 meter tahap pertama ini. Lokasinya di sekitar rumah panggung milik Disbudpar Kotim,” katanya.
Selama Ramadan ini, wisata Pantai Ujung Pandaran masih sepi pengunjung sehingga pemasangan karung pasir tidak terganggu. Beberapa orang yang datang hanya boleh masuk sampai batas rumah betang.
Sementara itu Camat Teluk Sampit Samsurijal mengatakan Ujung Pandaran masih diminati pelancong. Bahkan Jumat (1/6) pekan lalu ada wisatawan asal Jerman datang ke Pantai Ujung Pandaran. ”Mereka datang dua hari lalu,” kata Samsurijal.
Dirinya belum bisa memastikan Pantai Ujung Pandaran bisa dibuka saat Lebaran atau tidak. Sebab, penanganan abrasi belum beres.
”Nanti akan kami rapatkan dahulu dengan aparatur desa, kecamatan, dan Disbudpar Kotim nanti. Banyak yang harus dipersiapkan. Salah satunya lahan parkir yang sebelumnya disediakan di samping rumah panggung, saat ini sudah kena abrasi. Kami akan cari cara agar ada lahan parkir lainnya,” tutupnya. (mir/yit)