SAMPIT- Kebijakan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak 5 Januari lalu. Tidak berpengaruh terhadap harga BBM jenis premium atau bensin tingkat eceran Kota Sampit yang masih tetap tinggi.
”Saya beli masih Rp 9.000 per liter, katanya masih stok lama, jadi belum ikut naik,” ungkap Eka, warga Kecamatan Baamang, Kamis (7/1).
Tetapnya harga BBM itu, terjadi merata hampir di setiap wilayah di Kota Sampit. Seperti di Jalan Sukabumi, Pemuda, Pramuka, dan lain-lainnya. Berdasarkan pengakuan beberapa pedagang eceran, masih tetapnya harga ini terjadi karena mereka masih menjual BBM stok lama.
”Kami beli masih harga Rp 7.300, jadi jualnya masih Rp 9.000 per liter,” kata Idah, pedagang bensin eceran di Jalan Pemuda, Sampit.
Harga bensin eceran di Kota Sampit secara umum masih Rp 9.000 per liter. Sedangkan solar Rp 8.000 per liter. Padahal pemerintah pusat telah menetapkan sejak 5 Januari, harga bensin menjadi Rp 6.950 per liter. Sementara solar yang awalnya Rp 6.700 menjadi Rp 5.650 per liter.
Pantauan di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kota itu, harga BBM sudah sesuai dengan ketentuan baru. Para pengelola dan pengusaha SPBU, tampaknya sudah patuh terhadap penetapan penurunan harga BBM. Meski ada beberapa SPBU yang mengaku penjualan sepi, sehingga BBM stok lama belum habis.(oes/tha)