SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 11 Januari 2016 16:52
Warga Sampit yang Ini Mengaku Terang-terangan Pilih Calon yang Mau Beri Uang
ILUSTRASI

SAMPIT – Tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Tengah (Kalteng) berpotensi anjlok, terutama di Kabupaten Kotawaringin Timur. Banyak warga yang belum mengetahui pencoblosan akan dilaksanakan 27 Januari mendatang. Warga juga belum menentukan pilihan, bahkan ada yang terang-terangan akan memilih calon yang mau menebar uang atau melakukan praktik money politic.

Sejumlah warga yang ditemui Radar Sampit, mengaku belum mengetahui jadwal pencoblosan serta masih gamang menentukan siapa pemimpin Kalteng pilihannya. ”Saya belum tahu pemilihan gubernur akan dilaksanakan tanggal 27 Januari ini,” kata Ari, warga Wengga Jaya Agung, Minggu (10/1).

Ari juga mengaku belum menetapkan pilihan secara pasti. Bahkan, dia terang-terangan akan memilih calon yang mau memberi uang. ”Kalau ada yang kasih duit, akan saya pilih,” katanya.

Warga lainnya, Nur Azmi, juga mengaku belum ada pilihan. Padahal, tahapan kampanye sebagai sarana untuk meyakinkan pemilih sudah berlalu sebelum 9 Desember lalu. Penundaan pilgub juga membuatnya kian apatis terhadap pemilihan pemimpin Kalteng lima tahun ke depan itu.

”Pilgub kan sempat ditunda, Mas. Jadi, kalau ditunda lagi, saya sekeluarga akan golput,” kata Azmi, yang juga bermukim di Perumahan Wengga Jaya Agung ini.

Minimnya sosialisasi pelaksanaan pilgub juga membuat Ulies, warga di Kecamatan Ketapang, tak tahu jadwal pencoblosan yang akan dilaksanakan bulan ini. ”Kalau pun saya tahu, tetap akan golput. Mending saya kerja daripada mencoblos,” kata Ulies yang setiap hari bekerja di bengkel ini.

Selain dirinya, menurut Ulies, masih banyak warga lain yang tidak tahu jadwal pencoblosan, terutama di daerah Ketapang. ”Sepertinya pilgub ini kurang sosialisasi, tidak seperti waktu pemilihan bupati dan wakil bupati 9 Desember lalu,” katanya.

Rahman, warga Baamang, mengaku mengetahui jadwal pilgub pada 27 Januari melalui berita di media massa. Akan tetapi, dia juga mengaku belum menentukan siapa calon yang akan dipilihnya. Pekerja swasta ini juga belum memutuskan apakah akan mencoblos pada hari yang ditetapkan nanti.

Mengacu Pilbup Kotim yang dilaksanakan 9 Desember lalu, angka golput tergolong tinggi, yakni mencapai 50 persen lebih. KPU Kotim tak mau disalahkan mengenai rendahnya tingkat partisipasi pemilih yang hanya mencapai 50,74 persen.

Ketua KPU Kotim Sahlin sebelumnya mengatakan, dugaan kurangnya sosialisasi penyelenggaraan pemilihan hanya dilimpahkan KPU Kotim. Padahal, kata Sahlin, setiap pihak mempunyai kewajiban untuk melakukan sosialisasi, terutama pasangan calon, namun hal itu minim dilakukan. Dia meminta agar kesadaran sistem politik yang baik juga diterapkan pasangan calon.

Pengamatan Radar Sampit, keseriusan untuk suksesnya pelaksanaan pilgub tergolong rendah. Setelah sempat tertunda pada 9 Desember lalu, tak ada evaluasi serius yang dilakukan penyelenggara pemilu di Kotim agar penyelenggaraan pilgub lebih sukses dengan tingkat paritisipasi pemilih yang tinggi.

Padahal, ada beberapa permasalahan yang mencuat dan dinilai menyebabkan tingginya angka golput. Masalah itu, di antaranya, kacaunya daftar pemilih tetap (DPT), banyaknya warga yang tak menerima undangan memilih, dan permasalahan lainnya. Di sisi lain, KPU Kotim juga disibukkan menghadapi gugatan pasangan Muhammad Rudini-Supriadi (ZAMRUD) di Mahkamah Konstitusi (MK).

Bakal tingginya angka golput dikhawatirkan Ketua Komisi I DPRD Kotim Handoyo J Wibowo. Dia mengkhawatirkan partisipasi pemilih kembali menurun dari sebelumnya,. Sikap apatis warga memang kerap terlihat. Meski demikian, KPU diminta tak pasrah dan menggencarkan sosialisasi.

”Bagaimanapun kita berharap partisipasi pemilih di Kotim ini lebih tinggi dari pilbup kemarin, harus di atas 50 persen. Ini perlu kerja sama banyak pihak untuk menyadarkan warga menyalurkan hak pilihnya dengan datang ke TPS (tempat pemungutan suara, Red),” kata Handoyo, pekan lalu.

KPU Kalteng sebelumnya menegaskan, akan menggencarkan sosialisasi pelaksanaan Pilgub Kalteng pada 27 januari mendatang. Sosialisasi dinilai penting agar seluruh masyarakat Kalteng, terutama pemilih, mengetahui secara pasti jadwal pelaksanaan dan tahapan pilgub.

”Ada beberapa hal utama yang kami lakukan pada tahapan sosialisasi. Pertama, sosialisasi jumlah peserta pilkada, hari pelaksanaan, imbauan, dan ajakan bagi masyarakat untuk menggunakan hak pilih,” kata Ketua KPU Kalteng Ahmad Syar’i, Jumat (8/1).

Pilgub Kalteng akan diikuti dua pasangan calon, yakni Sugianto Sabran-Said Ismail dan pasangan Willy M Yoseph-Wahyudi K Anwar. Pasangan Ujang Iskandar-Jawawi tak bisa ikut bertarung setelah kasasi KPU RI terkait keputusan PTTUN Jakarta yang meloloskan keduanya dibatalkan. Pasangan nomor urut tiga itu kembali gugur dan terlempar dari persaingan. (rm-71/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers