SAMPIT – Aparat Polres Kotim akhirnya menetapkan tersangka dalam kasus kematian M Jaidi alias Unyir (27), sopir travel yang jenazahnya ditemukan di Sungai Mentaya. Fa, orang tua kekasih Unyir, jadi tersangka pertama yang diringkus aparat. Polisi memastikan kasus itu masih terus berjalan.
”Kasus ini masih kami dalami. Walaupun Fa sudah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka, kami belum berhenti sampai di sini saja,” kata Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel, Sabtu (6/10).
Fa merupakan warga Seranau, Kecamatan Mentaya Seberang. Dia menjumpai korban yang saat itu sedang berada di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit. Saat bertemu Unyir, pemuda itu berusaha menjelaskan hubungan antara dirinya dengan putri Fa.
Namun, Fa justru emosi mendengar pengakuan Unyir. Dia naik pitam dan memutuskan menghabisi nyawa pria tersebut, kemudian membuang tubuhnya ke Sungai Mentaya, Senin (1/10) malam lalu. Jenazahnya baru ditemukan Rabu (3/10) pagi.
”Saat itu korban ingin menjelaskan hubungan antara dirinya dengan putri tersangka. Namun, penjelasan korban itu tadi tak digubris tersangka. Nyawa korban pun melayang di tangan tersangka,” kata Rommel.
Dari keterangan sejumlah saksi yang ditemui Radar Sampit, diduga saat itu Unyir dikeroyok. Selain itu, kematian Unyir juga dinilai janggal. Pasalnya, Fi, mengaku melihat Unyir dibuang ke sungai dengan pakaian lengkap. Namun, saat ditemukan pakaiannya sudah tak ada.
”Hal itu masih tetap kami selidiki. Sementara ini, tersangka (Fa, Red) mengaku saat itu tidak pernah melepas pakaian korban. Tapi ini hanya keterangan tersangka saja,” ujar Rommel.
Rommel menegaskan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Jasad korban diautopsi untuk mengetahui lebih detail terkait kematiannya. ”Korban diautopsi di Palangka Raya. Hasil autopsi itu nanti akan mengeluarkan bukti lebih lanjut lagi. Apakah ada luka-luka lainnya,” jelasnya.
Fa yang kerap disapa Ali Babi itu dijerat dengan Pasal 338 Jo 351 Ayat 3 KUH Pidana. ”Saat ini kami sudah memeriksa tujuh saksi. Untuk alat bukti selanjutnya, hasil autopsi jasad korban,” tandasnya. (sir/ign)