SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 16 Oktober 2018 14:36
Tersangka Sabu Melahirkan, Bayi Lucunya Bakal Diadopsi
DRAMATIS: Anggota Polsek Baamang melihat kondisi bayi buah hati Foni, tahanan Polsek Baamang, di ruang inap Puskesmas Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Sampit, Senin (15/10).(FAHRY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT –Suasana tegang sangat terasa di Puskesmas Baamang, Senin (15/10), sekitar pukul 01.30. Sejumlah anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Baamang mondar-mandir di balik pintu persalinan.

Kapolsek Baamang AKP Agoes Trigonggo tampak di antara personel polisi itu. Agoes mendapat laporan dari jajarannya, Foni Windi Sasmita (22), tahanan Polsek Baamang, akan segera menjalani proses persalinan.

Di tengah dinginnya udara subuh yang menusuk tulang, suara jeritan wanita memecah kesunyian. Bidan Puskesmas Baamang terlihat bergegas memasuki ruang persalinan. Dengan cekatan dia memasang sarung tangan ketat berwarna putih kecokelatan.

Foni saat itu tengah berjuang melahirkan anak ketiganya. Wanita berusia 22 tahun itu jadi sorotan belakangan ini, karena terlibat dalam peredaran narkoba jenis sabu-sabu.

Sesekali Foni menarik napasnya sedalam mungkin dan mengembuskannya kembali dari mulutnya. Proses kelahiran buah hatinya sedikit bermasalah, lantaran sang bayi memiliki badan yang cukup besar.

Namun, akhirnya, bayi berjenis kelamin pria itu berhasil dilahirkan. Bobotnya mencapai 4 kilogram. Sehat. Saat anaknya lahir, Foni yang sudah tidak berdaya pingsan, sementara tangisan anaknya menggema, disambut sukacita sejumlah orang yang menantinya.

”Meski kelahiran bayi ini tanpa didampingi ayahnya, saya bersyukur bayi ini dilahirkan dalam keadaan normal,” kata Agoes, yang terlihat semringah setelah bayi itu dilahirkan.

Selama di puskesmas, Agoes memerintahkan jajarannya menjaga foni dan anaknya dirawat. ”Setiap 3 jam sekali, dua anggota Polsek Baamang akan bergantian menjaga di sekitar ruang inap yang ditempati Foni. Anggota selalu memberikan laporan tentang perkembangan Foni,” tuturnya.

Beberapa jam setelahnya, sekitar pukul 11.00 WIB, Foni dirujuk kembali dari Puskesmas Baamang menuju RSUD dr Murjani Sampit. Wanita itu diketahui kehabisan darah saat menjalani proses kelahiran buah hatinya.

Ristia Kartika, dokter yang menangani persalinan Foni mengatakan, ada sedikit masalah dalam proses kelahiran malam itu. Selain besarnya ukuran bayi, juga disebabkan plasenta yang terlilit di dalam kandungan Foni.

”Proses kelahiran cukup menegangkan, namun berakhir normal. Alhamdulillah, saat ini bayi Foni dalam keadaan sehat. Semua terlihat normal kok. Tidak ada masalah,” ujarnya.

Kabar soal Foni dan bayinya yang menyebar, sampai ke telinga Sumadi, pengusaha walet di Kotim. Dia mendatangi Puskesmas Baamang untuk melihat langsung kondisi bayi yang dilahirkan Foni, sekaligus ingin membuat kesepakatan dengan keluarga Foni untuk mengadopsi bayi tersebut.

”Sudah lima tahun saya menikah, namun belum juga punya anak, karena Foni telah menyerahkan bayi ini kepada saya. Saya pun dengan senang hati menerimanya. Kasihan juga kalau bayi ini nanti tidak terurus oleh keluarganya. Lebih baik saya adopsi,” ujarnya.

Foni sebelumnya sempat jadi sorotan. Wanita itu diringkus aparat saat mengandung sembilan bulan. Dia ditangkap polisi di Hotel Pigmy, Sampit, Minggu (23/9) lalu, lantaran kepemilikan empat paket sabu-sabu seberat 1,19 gram.

Pengakuan Foni kepada Radar Sampit, dia sudah lama mengonsumsi sabu-sabu. Bahkan, ketika hamil anak yang kedua, dia sering menikmati serbuk kristal putih bersama suaminya. Foni mengaku tidak pernah berpikir sabu-sabu tersebut bisa mengganggu kesehatan janinnya.

”Buktinya, saat saya melahirkan anak kedua, tidak ada efek apa-apa. Anak kedua saya baik-baik saja sampai saat ini. Karena itu, saya masih pakai sabu walau sedang mengandung calon anak ketiga,” katanya.

Gara-gara bisnis sabu, suaminya telah diringkus lebih dulu. Foni menjalani masa kehamilan tanpa suami. Bahkan, dirinya juga harus mengurus dua anaknya. Selain dikonsumsi sendiri, Foni juga memperjualbelikan sabu-sabu yang dipasok pamannya. Hasil penjualan sabu digunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. (sir/ign)


BACA JUGA

Rabu, 07 Mei 2025 17:31

Bupati Rencanakan Pelebaran Jalan Muchran Ali

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana memperbaiki infrastruktur…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Jambore PKK Diikuti Ratusan Peserta

SAMPIT – Setelah tertunda dua tahun akibat keterbatasan anggaran, Jambore…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Halikinnor Pimpin Gotong Royong

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor turun langsung memimpin…

Rabu, 07 Mei 2025 17:29

KTNA Kotim Didorong Jadi Penggerak Pertanian dan Perikanan

SAMPIT - Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 07 Mei 2025 13:11

Dorong Revitalisasi Pasar PPM dan Ikon Jelawat

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berkomitmen membenahi dan…

Rabu, 07 Mei 2025 13:11

Bupati Instruksikan Kerja Bakti Massal di Jalan Muchran Ali

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menginstruksikan seluruh kepala…

Rabu, 07 Mei 2025 13:10

Muhammad Saleh Jabat Plt Kadiskominfo, Marjuki Jadi Kepala DLH

SAMPIT—Serah terima jabatan (sertijab) di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika…

Rabu, 07 Mei 2025 13:10

Mundur Usai SK Terbit, CPNS Dilarang Lamar ASN selama Dua Tahun

SAMPIT - Seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Kotawaringin…

Senin, 05 Mei 2025 16:06

Jaga Kualitas Pelayanan Publik

SAMPIT – Di tengah keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran,…

Senin, 05 Mei 2025 16:05

Tanam Sportivitas dan Karakter sejak Dini melalui Fun Run

SAMPIT – Ratusan peserta hadir memadati kawasan Gedung Expo hingga…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers