SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 31 Juli 2019 16:59
Sampit Pintu Gerbang Peredaran Narkoba di Kalteng
TANGKAPAN BESAR: Kepala BNNP Kalteng Brigjend Pol Lilik Heri Setiadi memperlihatkan barang bukti sabu yang diamankan.(DODI/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA – Kota Sampit dinilai sebagai pintu masuk peredaran narkoba di Kalteng. Hal itu berdasarkan pengungkapan kasus narkoba kelas kakap, yakni dua kilogram sabu dan 250 butir pil ekstasi oleh BNNP Kalteng dengan empat tersangka.

”Sampit dekat dengan provinsi tetangga dan negara tetangga. Artinya, banyak narkotika transit di wilayah itu, baik pengedar hingga bandar. Bahkan, ada jaringan internasional. Dari Kotim sabu disebarkan ke kabupaten dan kota di Kalteng. Sampit jadi pintu gerbang dan banyak bandar di Kotim,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalteng Brigjend Pol Lilik Heri Setiadi, Selasa (30/7).

Lilik menuturkan, Kotim menjadi lokasi transit narkoba karena bisa dipasok melalui beberapa jalur, baik darat maupun laut.

”Untuk Kotim, karena jalur darat mudah, makanya banyak bandar memesan dari wilayah tersebut. Makanya bisa mengungkap dua kilogram sabu dan 250 butir ekstasi,” katanya.

Dalam kasus 2 kg sabu dan 250 butir pil ekstasi, Lilik mengatakan, sebelum menangkap pelaku, pihaknya memperoleh informasi adanya pengiriman sabu dari Pontianak ke Kalteng. Saat dilakukan pendalaman, tim meluncur melakukan pengecekan.

”Kami lalu melakukan pengadangan dan menangkap pelaku bersama barang bukti,” ujarnya.

Dia menambahkan, dua tersangka terpaksa ditembak dan tidak bisa dihadirkan karena masih menjalani pemeriksaan di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Pihaknya masih melakukan pengembangan. Sebab, diduga ada pelaku lain yang terus beraksi mengedarkan narkotika di wilayah Kalteng dan Kotim khususnya.

”Kami sudah selamatkan ribuan warga dari paparan narkoba dan saat ini BNNP Kalteng menyiapkan 20 kamar untuk rehabilitasi. Gratis,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang tersangka, AR, mengaku tergiur jadi budak sabu karena imbalan jutaan rupiah. Apalagi dirinya hanya pekerja serabutan. ”Saya menyesal dan uang yang dijanjikan pun belum saya terima. Saya hanya disuruh mengantar,” pungkasnya. (daq/ign) 


BACA JUGA

Jumat, 02 Mei 2025 15:34

Program Cetak Sawah Tingkatkan Kesejahteraan Petani

SAMPIT – Kementerian Pertanian merealisasikan program bantuan cetak sawah seluas…

Jumat, 02 Mei 2025 15:33

Jaring Bibit Unggul Siswa Sejak Dini

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung pelaksanaan…

Jumat, 02 Mei 2025 15:33

CPNS Kotim Dilarang Langsung Minta Pindah

SAMPIT – Sebanyak 205 calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi…

Jumat, 02 Mei 2025 15:32

May Day, Disnaker Ajak Buruh Jaga Harmoni dan Tingkatkan Diri

SAMPIT – Momentum Hari Buruh Internasional atau May Day 1…

Jumat, 02 Mei 2025 15:16

Ketua Dekranasda Kunjungi Galeri Kerajinan Pontianak

SAMPIT – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 02 Mei 2025 15:16

Pemkab akan Bantu Pondok Pesantren Bangun MCK

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana akan membangun…

Jumat, 02 Mei 2025 15:15

Kotim Cetak 4.216 Hektare Sawah

SAMPIT – Harapan petani di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk…

Jumat, 02 Mei 2025 15:15

Siapkan Dua Hektare untuk Sekolah Rakyat

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung  program Sekolah…

Selasa, 29 April 2025 17:44

Kotim Lirik Pengolahan Lidah Buaya

SAMPIT — Dalam upaya meningkatkan potensi pertanian daerah, Pemerintah Kabupaten…

Selasa, 29 April 2025 17:43

Antisipasi Penumpukan Sampah, DLH Kotim Genjot Penataan TPA

SAMPIT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers