SAMPIT – Bakal calon bupati Kotim Suprianti Rambat belum aman sepenuhnya menggunakan perahu Partai Gerindra. Selain belum ada rekomendasi, salah satu kader Gerindra, Heriansyah, berpotensi menjegal langkahnya. Mantan Wakil Ketua DPRD Kalteng itu bisa mengganggu tiketnya menuju panggung demokrasi Pilkada Kotim.
Meski sebelumnya DPC Gerindra Kotim sudah satu suara mengusung dan memenangkan Suprianti, Heriansyah bersikeras berniat maju menggunakan perahu partai besutan Prabowo Subianto tersebut.
”Saya yakin Gerindra akan usung kader sendiri. Jadi, tidak ada jaminan di luar kader dan itu pernyataan dari DPP. Selain itu, DPP Gerindra mengatakan, Maret nanti, setelah kongres partai, rekomendasi akan diumumkan. Jadi, sampai sekarang Gerindra belum merekomendasikan siapa pun,” tegas Heriansyah, Selasa (11/2).
Heriansyah yang sebelumnya gagal duduk kembali ke DPRD Kalteng tersebut mengatakan, dirinya merupakan salah satu kader yang akan bersaing merebut perahu Gerindra. Bahkan, tidak menutup kemungkinan Gerindra berkoalisi dengan PDIP. Sebab, di sejumlah daerah di Jawa, rekomendasi yang keluar sebagian besar berkoalisi dengan PDIP.
”Tidak ada yang pasti dan kita lihat nanti rekomendasinya sekitar Maret. Yang jelas, saya juga tetap berjuang mendapatkan perahu Gerindra dan saya sebagai kadernya,” ujar Heriansyah.
Heriansyah menampik jika dirinya sudah menyerah karena kian ketat dan gencarnya lobi kelas tinggi yang dilakukan bakal calon lainnya. ”Siapa bilang saya berdiam diri? Saya kader partai saat ini masih menunggu petunjuk dan arahan dari partai saya,” katanya.
Belum Menyerah
Bakal calon bupati Kotim Sarwo Oboy membantah kabar yang menyebutkan dia mulai mundur teratur dari kegiatan sosialisasi di lapangan. Dia menegaskan belum menyerah dan tengah menunggu rekomendasi partai. Langkah politiknya dalam Pilkada Kotim memang tak segencar bakal calon lainnya, karena dia masih berstatus aparatur sipil negara (ASN).
”Siapa yang katakan saya mundur? Saya masih menunggu hasil rekomendasi,” tegas Oboy yang menjabat Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kotim ini.
Oboy meniti karier birokratnya dari Camat di Antang Kalang. Dia juga pernah menjabat Camat Baamang, Camat Mentawa Baru Ketapang, dan sejumlah jabatan strategis lainnya hingga akhirnya jadi kepala SOPD. Namanya sudah cukup dikenal di kalangan masyarakat Kotim.
Bakal calon lainnya, Sanggul Lumban Gaol juga membantah hilang dari bursa bakal calon. Dia memilih tak melakukan sosialisasi lantaran statusnya sebagai ASN. Sebab, ASN punya aturan yang cukup ketat dan sanksi yang berat terkait keterlibatan dalam politik.
”Saya tidak pasang baliho juga karena menghargai aturan sebagai ASN. Jadi, nanti kalau sudah ada rekomendasi, baru saya gencarkan sosialisasi,” kata Sanggul.
Sanggul tercatat telah mendaftar ke NasDem, PKB, dan Demokrat. Birokrat senior di Kotim itu menuturkan, sudah beberapa kali mengikuti uji kelayakan di tingkat DPP. Hal itu menandakan dia serius ikut dalam konstelasi pilkada. Sanggul mengaku sangat memahami yang diperlukan Kotim saat ini. Apalagi dia sudah menjabat sebagai camat di daerah hulu Kotim sekitar 15 tahun silam. (ang/ign)