SAMPIT – Suprianti Rambat akan dihadapkan pada pilihan berat. Pasalnya DPD Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan berupaya mendorong kadernya diusung sebagai wakil Suprianti. Artinya, partai tersebut akan bersaing ketat dengan Gerindra yang juga sama-sama bersikeras menginginkan kadernya jadi wakil.
”Jika pun pada akhirnya rekomendasi (NasDem) itu kepada Suprianti, saya kira NasDem tidak hanya jadi pengusung begitu saja, tapi syaratnya kami ingin kader kami yang dibawa jadi wakilnya. Dan ini akan saya sampaikan kepada petinggi partai,” ujar Ansen Tue, Ketua DPD Nasdem Kotim, Selasa (10/3).
NasDem, kata dia, dengan jumlah empat kursi di DPRD Kotim tidak mau hanya sebagai penonton. Pasalnya, sejauh ini lobi politik yang mereka lakukan dengan syarat tersebut. ”Ya, bagaimana pun NasDem ingin kader kami juga naik jadi wakil. Persoalan itu bisa diterima partai koalisi atau tidak, saya kira akan dibicarakan lebih jauh,” kata Ansen Tue.
Saat ini, kata Ansen, mereka sudah menyiapkan kader terbaiknya yang akan dipasangkan dengan Suprianti. Namun, Ansen masih belum menyebutkan kader yang dimaksud.
”Yang jelas, kader ini yang terbaik. Kami berikan yang terbaik untuk Bu Suprianti,” kata pria berlatar belakang pengusaha ini.
Sejauh ini ada empat partai yang akan berkoalisi mengusung Suprianti, yakni Gerindra, NasDem, PKB, dan Hanura. Koalisi partai itu memiliki total 14 kursi di DPRD Kotim. Belakangan ini Suprianti diisukan akan berpasangan dengan Sanidin yang juga kader Gerindra.
Sekretaris Gerindra Kotim Juliansyah sebelumnya mengatakan, partainya sudah mantap mengusung Suprianti. Bahkan, bulan ini rekomendasi itu akan diserahkan kepada bakal calon. Meski begitu, sejauh ini Gerindra bisa berkoalisi dengan syarat, kadernya harus menjadi wakil Suprianti. Gerindra sudah mengajukan Sanidin sebagai pasangan Suprianti.
”Kami usung Sanidin sebagai wakilnya, tapi ini kemauan Partai Gerindra. Teman-teman koalisi saya kira nanti ada pembicaraan lebih jauh soal ini, karena namanya koalisi harus saling bersepakat untuk urusan itu,” kata Juliansyah.
Juliansyah menegaskan, partai tidak mau asal mengusung. ”Jauh sebelum ini sudah ada survei-survei yang dilaksanakan, sehingga itulah yang jadi salah satu pijakan untuk menerbitkan rekomendasi kepada yang bersangkutan,” katanya. (ang/ign)