SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 04 Mei 2020 11:45
Banjir Terjang Enam Kecamatan, Sungai Meluap, Jembatan ”Sekarat”
KRITIS: Jembatan akses penghubung tiga desa di Desa Arga Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng yang nyaris ambruk dan membahayakan pengguna jalan.(RENO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Curah hujan yang tinggi sejak beberapa pekan terakhir membuat sebagian wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diterjang banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim mencatat ada enam kecamatan yang dilanda bencana tersebut.

Kecamatan tersebut, di antaranya Kotabesi, Cempaga Hulu, Tualan Hulu, Parenggean, Mentaya Hulu, dan Telaga Antang. Selain enam wilayah itu, dua kecamatan lainnya, yakni Bukit Santuai dan Antang Kalang disinyalir juga terjadi hal serupa.

”Ada delapan kecamatan yang rawan banjir dan enam wilayah di antaranya sudah banjir. Ada kemungkinan wilayah Bukit Santuai dan Antang Kalang juga banjir. Namun, kami belum menerima laporan dari pihak kecamatan ataupun desa di wilayah tersebut,” kata Yephi Hartadi, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim, Minggu (3/5).

Yephi menuturkan, tinggi air yang melanda enam kecamatan beragam. Namun, dia belum bisa menyampaikan secara detail enam kejadian dimaksud, lantaran belum menerima laporan secara utuh dari pihak desa yang dilanda bencana.

”Dari enam kejadian ini, ada sebagian yang masih banjir dan ada yang sudah dalam keadaan surut, tetapi untuk data pastinya kami belum bisa sampaikan karena belum semua melaporkan,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, beberapa wilayah sudah melaporkan situasi banjir dengan mengirimkan foto, ketinggian air, area banjir, jumlah kepala keluarga terdampak, dan pengajuan permohonan bantuan.

”Untuk banjir di Desa Bajarau, Kecamatan Parenggean, sudah melaporkan. Desa Hanjalipan Kecamatan Kotabesi belum direkap, dan Desa Bukit Batu Kecamatan Cempaga Hulu sudah menyampaikan daftar laporan, tetapi belum secara resmi disampaikan. Baru ini yang kami terima informasinya,” ujarnya.

Yephi menambahkan, proses penyaluran bantuan masih menunggu hasil laporan secara lengkap. ”Bantuan belum, karena belum semua melaporkan kejadiannya. Kami harapkan tiap wilayah dilanda banjir segera melapor kejadian secara lengkap, sehingga data laporannya bisa segera diverifikasi dan bantuan disalurkan,” tandasnya.

Ambruk
Sementara itu, akses jembatan penghubung Desa Arga Mulya menuju Desa Kebun Agung putus akibat tergerus luapan sungai. Badan jalan yang terhubung di masing-masing ujung jembatan kayu tersebut ambruk, Minggu (3/5). Padahal, lokasi itu pernah diperbaiki dengan penimbunan tanah uruk dan juga pemasangan karung berisi batu dan tanah.

Kepala Desa Arga Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Reno Krisdianto mengatakan, akses jalan di lingkar luar wilayah Kecamatan Pangkalan Banteng butuh penanganan segera. Salah satunya akses keluar dari Desa Arga Mulya. Jalur tersebut perlu mendapat perhatian serius.

”Ambrolnya karena tergerus air sungai yang mengalir di sela-sela siring jembatan. Sehingga jalan tergerus di bagian bawahnya. Karena makin tipis akhirnya ambrol, untung saja tidak ada korban dalam kejadian itu,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, jalur itu juga menjadi akses warga Dusun Sapta Jaya, Desa Sungai Hijau untuk keluar desa dengan melintasi Desa Kebun Agung. ”Jalur jalan poros Sapta Jaya juga kebanjiran. Jadi, jembatan di tempat saya sebagai akses warga dari sana. Tapi, dengan kondisi seperti ini akan sulit dilintasi, karena tanah yang nempel ke jembatan sudah ambrol," terangnya.

Hal serupa diungkapkan Winda, warga Dusun Sapta Jaya, Desa Sungai Hijau ini mengaku kalau saat ini sulit untuk keluar desanya. Karena jalan utama dengan jembatan boks culvert yang baru selesai dibangun terendam luapan sungai sedalam pinggang orang dewasa.

”Yang terendam itu kalau dari arah kampung di jalan setelah jembatan. Sungainya meluap karena debit air tinggi," terangnya. Menurutnya, akses alternatif sebenarnya melalui Desa Arga Mulya, tapi hal itu sangat membahayakan, karena jembatan kayu yang ada nyaris roboh.

”Iya sore tadi lewat di situ (Arga Mulya) tapi harus memutar lewat kebun sawitan warga. Jembatan tidak bisa dilalui," katanya. (hgn/sla/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers