SAMPIT – Bencana banjir terus menghantui sebagian warga Kabupaten Kotawaringin Timur. Kemarin, ratusan rumah warga wilayah Kecamatan Cempaga Hulu, dilaporkan terendam. Kondisi itu kian memperparah situasi warga yang juga khawatir terhadap ancaman pandemic Covid-19.
Camat Cempaga Hulu Ubaidillah mengatakan, rumah yang terendam ada di beberapa desa. Ketinggian air bahkan hampir mencapai satu meter. Di Desa Pantai Harapan, sebanyak 105 rumah terendam, sementara di Desa Keruing sebanyak 20 rumah. Beberapa desa lainnya yang dilanda banjir, yakni Desa Parit, Sudan, Sei Ubar, Pundu, dan Bukit Batu.
”Sementara data dari desa lain masih kami tunggu laporan dari pihak desa, ada berapa rumah yang ikut terendam," kata Ubadillah, Senin (4/5).
Ubadillah mengimbau warganya agar tetap waspada dengan kemungkinan meluapnya air Sungai Cempaga. Apabila debit air meninggi, warga diminta segera mengungsi. Selain itu, pemerintah desa diminta selalu memantau debit air dan segera mendata serta menyampaikan laporan ke pihak kecamatan.
”Kami juga dengan unsur Muspika selalu memonitor semua desa yang terkena musibah banjir di saat pendemi Covid-19 ini," katanya. Sejauh ini, warga yang rumahnya terendam sambil menunggu kondisi air semakin surut tetap memilih bertahan di rumahnya masing-masing.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kotim M Yusuf mengatakan, hingga Minggu (3/5), ada sembilan kecamatan di Kotim yang terendam banjir, yaitu Tualan Hulu, Telaga Antang, Antang Kalang, Parenggean, Mentaya Hulu, Kotabesi, Cempaga, Cempaga Hulu, dan Bukit Santuai.
Yusuf mengungkapkan, ada sekitar 34 desa yang terdampak, dengan jumlah total 161 kepala keluarga dan 612 jiwa. ”Saat ini Kotim sudah menetapkan tanggap darurat banjir dari tanggal 1 hingga 14 Mei 2020 mendatang," tandasnya. (dia/ign)