SAMPIT – Sukses melobi di pusat, tak berarti lancar di level daerah. Itulah yang dialami pasangan Taufiq Mukri-Supriadi (Pantas) dalam upaya mencalonkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur.
Kliam pasangan Taufiq Mukri-Supriadi telah mendapat dukungan dari DPP Nasdem tidak secara otomatis mendapat dukungan dari DPD Nasdem Kotawaringin Timur. Pengurus Nasdem Kotawaringin Timur ogah bergabung dengan tim pemenangan pasangan Taufiq Mukri-Supriadi (Pantas) sebelum DPP Nasdem mengeluarkan formulir B.1-KWK yang berisi keputusan partai tentang persetujuan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kotim.
”Bagi kami sebelum B.1-KWK dikeluarkan oleh DPP yang ditandatangani oleh ketua umum dan sekjen, kami tidak akan ikut dalam pembentukan tim tersebut,” kata Sekretaris DPD Nasdem Kotim Tajudinoor kemarin (3/7).
Dia juga mengakui pembentukan tim yang kabarnya melibatkan partai koalisi itupun tanpa berkomunikasi dengan DPD Nasdem Kotim. Baginya, pembentukan itu memang tidak ada kaitannya dengan Nasdem Kotim. Sebab, koalisi Nasdem masih diragukan lantaran belum ada bukti yang menguatkan secara adminitrasi maupun instruksi dari partai yang lebih tinggi.
“Sampai saat ini kami belum dilibatkan dan belum dihubungi dalam penyusunan tim kampanye atau tim sukses Pantas” kata Tajudin.
Dia akan berpatokan terhadap B.1-KWK yang diterbitkan oleh DPP Nasdem dan ditandatangani Ketua Umum dan Sekjen Partai Nasdem. “Karena dasar untuk bisa mendaftar bacalon di KPU Kotim adalah B.1-KWK, bukan yang lain,” ujarnya.
Sejauh ini, pihaknya masih menunggu arahan dari DPP Partai Nasdem. Sebelum ada instruksi, Nasdem Kotim lebih memilih pasif.
Kabar digaetnya Nasdem oleh pasangan Taufiq-Supriadi memang sejak awal sudah mengalami penolakan dari pengurus Nasdem di Kotim. Bahkan Ketua DPD Nasdem Kotim Ansen Tue selalu mematahkan pernyataan pasangan Taufiq Mukri-Supriadi.
Disinyalir Nasdem di tingkat DPD Kotim punya jagoan lain yang juga diajukan ke DPP Nasdem. Sementara Taufiq Mukri-Supriadi bukan pasangan yang diminati Nasdem Kotim.
Awalnya ada dua nama yang mendapat restu DPD Nasdem Kotim yakni Suprianti dan HM Jhon Krisli. Bahkan, pengurus DPD Nasdem Kotim sempat bertolak ke Jakarta untuk menghantarkan Jhon Krisli bertemu dengan petinggi partai besutan Surya Paloh ini. Namun keduanya diselip Taufiq Mukri-Supriadi. Bahkan Taufiq Mukri-Supriadi pekan lalu sudah menyatakan klaim terbitnya surat tugas dari Bapilu Nasdem pusat.
Sehari sebelumnya, Taufiq Mukri-Supriadi mengklaim telah membentuk tim pemenangan dari koalisi Partai Golkar, NasDem, dan PPP. Pasangan ini optimis menjadi kontestan pilkada, meski belum mengantongi formulir model B.1-KWK yang berisi Keputusuan Parpol tentang Persetujuan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kotim
”DPP Golkar dan NasDem khususnya telah menunjuk dan telah mengeluarkan surat keputusan. Jadi tidak berbicara rekomendasi lagi. Kami sekarang bukan pada tatanan mencari perahu lagi, tetapi sudah masuk ke tahap pembentukan tim koalisi lintas partai,” ujar bakal calon Wakil Bupati Kotim Supriadi.
Untuk kesiapan di Pilkada nanti, pihaknya telah membentuk tim pemenangan di tingkat desa, kecamatan, hingga Kabupaten. ”Kami diberikan kepercayaan penuh, saat ini tidak ada gejolak apapun di internal partai, dari Golkar maupun Nasdem, semuanya sudah disiapkan sebaik mungkin,” ucapnya.
Dengan koalisi Golkar-Nasdem, Taufik-Supriadi sudah memiliki syarat minimal dukungan kursi DPRD. Sesuai aturan, sedikitnya harus mempersiapkan delapan kursi untuk mengusung pasangan calon di Pilkada Kotim.
“Golkar sendiri sudah ada enam kursi ditambah dengan NasDem empat kursi. Maka secara persyaratan, kami sudah cukup untuk mendaftarkan diri, menyatakan sebagai calon kepala daerah Kabupaten Kotim,” ujarnya mantap.
Sedangkan untuk PPP, meski tidak memiliki kursi di DPRD, tetap akan memberikan dukungan kepada pihaknya. Ia menekankan bahwa dalam waktu dekat akan segera menyampaikan press release guna menunjukkan bahwa mereka didukung oleh Golkar dan NasDem secara total. (ang/yit)