SAMPIT – Pagi ini, Selasa (8/9), empat bakal pasangan calon (bacalon) yang maju dalam Pilkada Kotim 2020 mulai menjalani rangkaian pemeriksaan kesehatan jasmani, rohani, dan tes penyalahgunaan narkotika. Pemeriksaan kesehatan akan menguras energi para bakal calon karena berlangsung delapan jam.
Ketua KPU Kotim Siti Fathonah Purnaningsih mengatakan, pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu syarat pencalonan untuk berkompetisi di Pilkada 2020. ”Sesuai ketentuannya, pemeriksaan kesehatan ini merupakan salah satu syarat untuk maju di Pilkada 2020. Bupati yang terpilih nantinya harus mampu secara jasmani, rohani, dan bebas dari narkoba selama menjalankan tugasnya," ujarnya, Senin (7/9).
Siti mengatakan, pemeriksaan kesehatan dilakukan secara bertahap. Diawali pemeriksaan jasmani di RSUD dr Murjani Sampit dan keesokan harinya dilanjutkan pemeriksaan rohani dan tes narkoba yang ditangani HIMPSI dan BNNP Kalteng, serta didampingi IDI Kotim.
”Karena pemeriksaan kesehatan jasmani akan dibagi menjadi beberapa sesi, kami harapkan bapak ibu bisa berpuasa dari jam 9 malam dan istirahat yang cukup," ujarnya.
Ada empat pasangan bakal calon yang akan menjalani pemeriksaan kesehatan, di antaranya Suprianti-Muhammad Arsyad, Halikinnor-Irawati, Muhammad Rudini-Samsudin, dan HM Taufiq Mukri-Supriadi. Mereka semua hadir untuk mengikuti arahan KPU Kotim.
Mengingat jadwal padat yang harus dilalui bacalon, dia meminta mereka aktif menyampaikan apabila terdapat keluhan. ”Kalau ada keluhan bisa segera laporkan ke pendampingnya," ujarnya.
Ketua Tim Pemeriksa Kesehatan RSUD dr Murjani Sampit Anggun Iman Hernawan mengatakan, ada 12 station pemeriksaan untuk bacalon pria dan 13 bacalon perempuan yang harus dilalui.
Pemeriksaan tersebut, di antaranya laboratorium, pemeriksaan radiologi (rontgen dada dan USG abdoment), MPPI, mata (visus jauh, dekat dan komponen mata), THT, bedah (prostate, hemoroid, hernia, dan payudara), paru (spirometri), syaraf, wawancara psikiatri 1 dan 2, pemeriksaan jantung (EKG, Eko kardiografi), treadmill, USG trans vaginal, dan pap smear (untuk ibu).
Iman mengatakan, pemeriksaan kesehatan jasmani dibagi menjadi dua sesi dengan total durasi waktu pemeriksaan sekitar delapan jam. Masing-masing station pemeriksaan membutuhkan waktu 30 menit.
Iman mengimbau agar bacalon dapat mengenakan pakaian senyaman mungkin, khususnya bagi perempuan agar memilih pakaian yang tidak begitu ribet dan dianjurkan mengenakan baju yang terdapat kancing depan atau semacam kemeja agar lebih mudah dalam melakukan pemeriksaan.
Menurut Iman, setiap bacalon, selama pemeriksaan maksimal hanya boleh didampingi satu orang.
”Maksimal boleh didampingi satu orang. Tetapi, mohon maaf selama tahap pemeriksaan, pendamping tetap menunggu di luar, kecuali setelah pemeriksaan selesai bisa mendampingi," ujarnya.
Lebih lanjut Iman menjelaskan, ada 14 poin ketentuan yang harus dijalankan sebelum dan selama menjalani pemeriksaan kesehatan jasmani. Di antaranya, mencatat riwayat kesehatan dan pengobatan, berpuasa pukul 21.00 WIB sebelumnya, menghindari konsumsi obat, menghindari konsumsi minum kopi dan rokok selama 24 jam, minum dua gelas air putih sebelum berangkat ke RS dan menahan buang air kecil (BAK), melepas lensa kontak, serta hindari kebisingan.
Selain itu, bacalon perempuan tidak dianjurkan melakukan hubungan badan 24 jam sebelumnya dan tidak sedang haid. ”Khusus untuk perempuan nantinya akan melakukan pemeriksaan papsmear," ujarnya.
Dia meminta semua bakal calon tidak melakukan aktivitas berat dan tidak menerima banyak tamu atau bergadang hingga larut malam. ”Istirahat yang cukup. Kalau perlu tidak perlu menerima banyak tamu, karena pemeriksaan kesehatan seharian dan cukup melelahkan," ujarnya.
Ketua Tim Pelaksana Pemeriksaan Bacalon Pilkada 2020 Ikhwan Setiabudi mengatakan, selama tahapan pemeriksaan, bacalon diwajibkan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Baik pemeriksaan di RSUD dr Murjani Sampit maupun pemeriksaan oleh BNN serta HIMPSI di Palangka Raya.
Terpisah, Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin meminta bacalon tidak membawa massa pendukung selama proses pemeriksaan kesehatan. ”Supaya tercipta suasana yang kondusif dan aman, kami imbau bacalon untuk tidak membawa massa pendukung selama proses pemeriksaan kesehatan berlangsung," katanya. (hgn/ign)