SAMPIT – DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur berusaha mencegah politik dua kaki dimainkan kadernya dalam Pilkada Kotim. Partai itu mengeluarkan peringatan keras terhadap kader apabila membelot dan tidak melaksanakan perintah partai.
”Pokoknya di Gerindra tidak ada yang main dua kaki. Kalau ada yang main dua kaki, akan kami pecat. Apalagi kalau itu anggota dewan, karena ini perintah dari partai yang wajib dilaksanakan dan diamankan,” tegas Ketua DPC Partai Gerindra Kotim Ary Dewar, Senin (7/9).
Gerindra berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa mengusung pasangan Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad sebagai calon bupati dan wakil bupati Kotim. Ary menegaskan, seluruh kader wajib mendukung dan melaksanakan keputusan DPP Partai Gerindra.
Menurutnya, seorang kader partai pasti sudah sangat paham konsekuensi ketika dia terjun ke politik. Perintah partai menjadi hal wajib dilakukan. Terlebih ketika ada agenda penting seperti pilkada yang menuntut kontribusi dan kerja keras seluruh elemen partai politik.
”Sangat tidak bisa ditoleransi jika ada kader yang membelot dan berkhianat, sehingga terjadi penggembosan dari dalam partai. Untuk itu, partai akan bertindak tegas dan keras terhadap kader pembelot,” katanya.
Ary Dewar mengakui, mesin partai merupakan salah satu bagian dari strategi Gerindra untuk meraih kemenangan di setiap konstelasi pilkada. Militansi dan loyalitas kader menjadi sebuah keharusan.
”Makanya ketua umum menegaskan bahwa kebijakan partai wajib diamankan dan dimenangkan. Tidak ada embel-embel lain. Artinya, harus melakukan pertarungan politik dengan maksimal melalui Partai Gerindra,” katanya. (ang/ign)