PALANGKA RAYA – Pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Kalimantan Tengah (Kalteng) maupun Pilkada Kotim tahun ini jangan sampai membuat rakyat terpecah akibat berbeda dukungan. Filosofi huma betang jangan sampai digoyang untuk kepentingan pemenangan calon yang akan bertarung.
Hal itu disampaikan bakal calon gubernur Kalteng Sugianto Sabran di sela menjalani pemeriksaan kesehatan yang digelar KPU Kalteng di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Selasa (8/9). Filosofi huma betang menggambarkan kehidupan masyarakat Suku Dayak yang rukun dan damai dalam satu rumah besar.
”Pesan saya, Kalteng damai dan pilkada hindari isu hoaks. Masyarakat harus cerdas dan demokrasi harus terus berjalan. Lebih baik akur-akur, jangan berkelahi menuju Kalteng bermartabat,” katanya.
Pernyataan Sugianto sekaligus meredam panasnya persaingan dengan pasangan Ben-Ujang, terutama di kalangan pendukungnya. Sebagian pendukung bakal calon menjadikan media sosial sebagai arena ”tempur” untuk menggalang dukungan.
Pengamatan Radar Sampit, persaingan Pilkada Kalteng di medsos terkonsentrasi di Facebook, melalui grup ”Siapa Calon Gubernur Kalteng Periode 2021/2026” yang mencapai 10 ribu anggota. Masing-masing pendukung mengunggah foto dan kelebihan kandidat unggulannya. Sejauh ini persaingan masih kondusif.
Sementara itu, dalam pemeriksaan kesehatan, Sugianto yang berpasangan dengan Edy Pratowo terlihat akrab dengan pesaingnya, Ben Brahim-Ujang Iskandar. Sugianto mengaku sangat siap menjalani semua tahapan pilkada. ”Besok kembali lagi dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan semua calon senang saling dukung,” ujarnya.
Di sisi lain, Ben Brahim merasa nyaman dengan pelayanan rumah sakit saat dia menjalani pemeriksaan kesehatan bersama Ujang. ”Semua sehat. Dengan pemeriksaan kesehatan ini memantapkan kami dalam perjuangan dan selalu sehat guna terus hadir untuk masyarakat,” ujarnya.
Sebanyak tiga tim dilibatkan dalam pemeriksaan tersebut, di antaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kalteng, Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalteng. Ada 28 dokter dan 26 perawat serta tenaga teknis lainnya yang akan melayani para bakal calon.
Pemeriksaan kesehatan itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua KPU RI Nomor 412/02.2.Kpt/06/KPU/IX/2020 tentang Pedoman Teknis Standar Kemampuan Jasmani dan Rohani serta Standar Pemeriksaan Kesehatan Jasmani, Rohani dan Bebas Penyalahgunaan Narkotika dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
”Prinsip dan protokol kesehatan dilakukan untuk menilai status kesehatan bakal calon serta mengindikasi kemungkinan adanya ketidakmampuan yang dapat mengganggu dalam menjalankan tugas dan kewajiban,” kata Ketua KPU Kalteng, Harmain Ibrohim.
Proses pemeriksaan meliputi fisik oleh tim dokter penyakit dalam yang dilakukan dengan echocardiografi dan treadmill. Kemudian oleh dokter jantung dan pembuluh darah untuk pemeriksaan syaraf, test fungsi luhur, serta pemeriksaan paru, bedah, THT, mata, kesehatan gigi dan mulut.
Secara laboratoris dan radiologis, akan dilakukan pemeriksaan darah, USG, serta rontgen oleh tim patologi klinis dan radiologist. Sedangkan terkait kesehatan rohani, pemeriksaan dilakukan tim dokter psikiatri dan psikologi serta tim pemeriksa narkotika oleh BNN.
”Hasil pemeriksaan kesehatan selambat-lambatnya sudah diterima 12 September nanti,” katanya.
Kegiatan itu dijaga ketat Polresta Palangka Raya dan Polda Kalteng. ”Sebanyak 95 personel gabungan Polresta Palangka Raya dan Polsek Pahandut diturunkan untuk pengamanan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjamin agar tahapan pilkada serentak tahun 2020 berjalan aman dan kondusif," ujar Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri. (daq/sho/ign)