SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 09 November 2020 15:54
Panggung Cari Kesalahan, Debat Pilkada Buka Luka Lama
Kedua kandidat Pilkada Kalteng usai debat yang dilaksanakan KPU di SwissBell Hotel Danum Palangka Raya.(RADAR SAMPAIT)

PALANGKA RAYA – Debat kandidat Pilkada Kalteng kian mempertegas rivalitas antara dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng, Ben Brahim S Bahat-Ujang Iskandar dan Sugianto Sabran-Edy Pratowo. Alih-alih adu program untuk solusi permasalahan, debat itu jadi panggung paslon untuk mencari kesalahan lawannya.

Awalnya, debat yang dipandu moderator Naila Husna di SwissBell Hotel Danum Palangka Raya itu berjalan sejuk ketika Ben menyampaikan ikut berduka atas meninggalnya ayah Sugianto Sabran. Namun, begitu masuk pada penyampaikan visi dan misi, calon gubernur nomor urut satu itu menyindir Sugianto terkait pembangunan yang dilakukan selama ini.

”Kalteng mempunyai sumber daya alam luar biasa, namun terlihat masih banyak masyarakat miskin, pengangguran dan infrastruktur yang sangat buruk. Akibatnya kita lihat banjir di mana-mana. Di seluruh wilayah Kalteng. Pemprov mestinya hadir. Paling depan menyelesaikan persoalan ini,” katanya.

Pada segmen kedua, ketika disodori pertanyaan bagaimana menyikapi kondisi Kalteng dengan masih adanya desa tertinggal dan pembangunan yang belum merata, Ben menuturkan, dia dan Ujang akan turun langsung ke lokasi wilayah desa atau daerah tertinggal. Wilayah itu akan dibangun dengan kebersamaan pemerintah dari tingkat paling bawah.

Selanjutnya, Ben menyebut, pemimpin tingkat provinsi harus mau turun ke daerah dan merasakan apa yang dirasakan rakyat. ”Di mana-mana kita lihat, jalan provinsi rusak parah, dan ini membuat harga sembako meroket dan (hasil) produksi tidak bisa diangkut, sehingga masyarakat semakin miskin dan semakin menderita,” katanya.

Mendapat serangan demikian, ketika diminta menanggapi, Sugianto yang terlihat menguasai data, menyebut di Kapuas, wilayah yang dipimpin Ben Brahim sebagai bupati, memiliki 214 desa, dengan rincian desa sangat tertinggal 7 desa, 107 desa tertinggal, dan sisanya desa maju dan mandiri.

”Yang ingin saya tanyakan, bagaimana Pak Ben mengurus provinsi yang jumlahnya 1.434 desa, sedangkan urus kabupaten saja tak mampu,” ujarnya.

Sugianto juga langsung menjelaskan mengenai pembangunan infrastruktur yang menurutnya sudah merata dan berusaha adil. Namun, untuk membangun semuanya, perlu dana besar dan waktu panjang.

Sugianto juga langsung balas menyerang dengan menyebut, jalan provinsi yang rusak dan tak diperbaiki, terkadang bisa disebabkan sulitnya koordinasi dengan kepala daerah di wilayah itu. Menurutnya, Bupati Kapuas paling sulit diajak koordinasi. 

”Kalau sudah zalim, bupatinya yang zalim itu susah, apalagi kalau jadi gubernur. Ini keadaannya. Fakta saya bicara. Saya tak mengada-ada. Saya jadi gubernur paling susah koordinasi dengan Bupati Kapuas Ben Brahim,” katanya.

Upaya saling menjatuhkan terus berlanjut sampai pada berbagai topik pembahasan, mulai dari penanganan Covid-19, sampai pada masalah menjaga toleransi. Dari penjelasan paslon, hanya sebagian kecil yang mencakup persoalan, sisanya berakhir dengan upaya menjatuhkan lawan politiknya dengan berbagai isu yang berkembang.

Mengenai program penanggulangan dampak yang berkaitan dengan pandemi Covid-19, pasangan Ben menegaskan, tidak hanya memperkuat dari sisi pelayanan kesehatan, namun juga akan memperkuat dari sisi sarana dan prasarana pendukung hingga sumber daya manusia tenaga kesehatan.

Sementara itu, untuk penanganan dampak sosialnya, pasangan ini mengklaim telah menyiapkan kartu Kalteng sejahtera. Melalui sarana itu, pihaknya akan memberi berbagai bantuan, mulai dari bantuan langsung tunai, beasiswa hingga yang berkaitan dengan kesehatan.

”Setelah kami keliling Kalteng, memang terlihat terjadi multidimensi, baik itu masalah pendidikan karena Covid-19, ekonomi, dan infrasturktur. Maka untuk mengatasi itu, salah satunya melalui kartu Kalteng sejahtera yang kami akan berikan nanti," kata Ujang Iskandar.

Ujang menekankan, pihaknya telah mempersiapkan langkah untuk meningkatkan lapangan kerja dengan tetap memerhatikan keberadaan masyarakat lokal. Selain melalui program food estate yang saat ini dijalankan, pihaknya juga akan mengundang investor masuk agar lapangan pekerjaan terbuka dan ekonomi turut tumbuh.

”Kalau lapangan pekerjaan terbuka dan ekonomi tumbuh, maka masyarakat akan sejahtera. Tapi, yang pasti pelatihan dan pendidikan untuk masyarakat lokal kami utamakan, agar tidak tertinggal dalam artian kalah bersaing," tambah Ujang.

Sementara itu, Sugianto Sabran dengan modal pengalaman satu periode sebagai Gubernur Kalteng, lebih mengambil langkah-langkah untuk melanjutkan program yang sudah ada. Hanya beberapa yang akan menjadi tambahan, seperti pemanfaatan progam food estate, dampak pandemi Covid-19 hingga hal yang menyangkut perlindungan hak masyarakat.

Terkait koordinasi dengan kabupaten dan kota, Sugianto menegaskan, hal tersebut tidak hanya sebatas strategi pembangunan, namun juga berkaitan dengan kesamaan persepsi terkait langkah percepatan pembangunan.

”Jangan sampai ada yang sulit diajak koordinasi. Seperti hanya Kabupaten Kapuas, yang saya anggap pemerintahnya sulit diajak koordinasi, bahkan bantuan penanganan Covid-19 dari provinsi saja ditolak. Ini yang tidak boleh terjadi dalam upaya kita melaksanakan pembangunan," ucap.

Mengenai urusan kartu, Sugianto menyebutkan bahwa dirinya akan melanjutkan program kartu Kalteng Berkah yang sebelumnya telah berjalan dan diberikan kepada masyarakat Kalteng.

”Kalau urusan gratis-gratis, ya itu sudah pasti lah. Yang terpenting itu bagaimana kita cari anggaran untuk semua itu, supaya kartu apa pun itu, program apa pun itu dapat berjalan maksimal," ucapnya.

Untuk sektor perekonomian, pasangan nomor urut 2 ini lebih mengedepankan peningkatan sektor unggulan yang lebih banyak digeluti masyarakat. Salah satunya dengan mengembangkan sektor-sektor pertanian melalui gagasan yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat.

”Kita tahu hampir 80 persen masyarakat Kalteng ini bekerja di sektor pertanian, oleh karenanya sektor ini yang salah satunya digagas untuk ditingkatkan. Karena kalau yang bersentuhan dengan masyarakat ini dikembangkan, maka dampak baiknya untuk ekonomi," ucap Edy Pratowo.

Di sisi lain, Sugianto juga sempat menyentil Ben yang mendapat interpelasi dari DPRD Kapuas terkait penanganan Covid-19 di wilayah itu. Bahkan, dia menyebut mantan Bupati Kapuas dua periode itu bisa jadi tersangka apabila masalah itu sampai ke proses hukum.

Persaingan kian memanas ketika sampai pada segmen debat paslon. Ujang yang diberi kesempatan bertanya, membuka lagi memori kelam Pilkada Kobar 2020. Hal itu bermula ketika Cawagub Edy Pratowo mempertanyakan langkah konkrit Ben-Ujang mewujudkan toleransi yang berakar dari kesadaran masing-masing individu.

”Dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur ini, kita jangan sampai memaksakan kehendak kita, kemudian melarang seseorang untuk tak memilih. Apalagi ketika kita berkampanye dilakukan secara masif untuk aparatur dan di bawahnya melarang memilih calon tersebut,” kata Edy.

Mendapat pertanyaan dan serangan demikian, Ujang langsung membalas, bahwa yang sering melakukan hal demikian, intimidasi dalam pemilu, adalah Sugianto. ”Dulu saja, tahun 2010 sampai didiskualifikasi di MK karena pelanggaran yang luar biasa. Ada intimidasi di sana sini. Jadi kemudian beliau menyalahkan saya, seolah sayalah yang salah,” katanya.

Ujang berharap, pilkada kali ini benar-benar fair play. Pihaknya akan berupaya menjaga semua titik dari potensi kecurangan. ”Kami juga duga ada pemanfaatan ASN dan sebagainya. Ini kami jaga semua,” katanya.

”Toleransi bagi kami harga mati. Kami sepasang. Jadi sudah mewakili semuanya buat kami. Artinya, persoalan toleransi ini kan persoalan kepemimpinan. Tak boleh otoriter. Dengan anak buah harus baik-baik biar mereka merasa aman dan nyaman selama bekerja,” katanya.

Ketika memori luka lama itu dibuka, Sugianto langsung membalas, dalam Pilkada Kobar 2010, Hakim MK yang memimpin sidang itu, Akil Mochtar telah ditangkap KPK. ”Pak Ujang masih lepas lho. Nanti kalau ada novum (bukti) baru, Pak Ujang bisa jadi tersangka nanti. Terus masalah di Kapuas, Kapuas itu dari kades sampai camat, seluruh ASN turun semua,” katanya.

Meski dalam debat panas, salah satu tahapan Pilkada Kalteng yang telah dinanti warga itu berakhir dengan saling memberi salam antarpaslon. (sho/ign)


BACA JUGA

Jumat, 25 April 2025 12:01

Wabup Kunjungan Kerja ke Pontianak

SAMPIT – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati melaksanakan kunjungan…

Jumat, 25 April 2025 12:00

Simulasi Karhutla Libatkan Ratusan Pelajar

SAMPIT – Ratusan pelajar di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ambil…

Jumat, 25 April 2025 12:00

Edukasi Bencana Bentuk Karakter Generasi Tangguh

SAMPIT–Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik pelaksanaan simulasi…

Jumat, 25 April 2025 11:59

BPBD Diminta Libatkan Pelajar dalam Pelatihan Water Rescue

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mendorong agar pelatihan penyelamatan…

Kamis, 24 April 2025 17:24

Program MBG Tingkatkan Gizi Anak dan Ekonomi Petani

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyatakan dukungannya terhadap…

Kamis, 24 April 2025 17:24

Petani di Lampuyang Perlu Tambahan Pupuk Bersubsidi

SAMPIT –Petani di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin…

Kamis, 24 April 2025 17:23

Ajari Pelajar SMP dalam Penanggulangan Karhutla

SAMPIT – Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun…

Kamis, 24 April 2025 17:22

Apresiasi dari Pemkab Kotim, Pemilik Kendaraan Taat Pajak Diberi Suvenir

SAMPIT – Suasana di depan Stadion 29 November, Jalan Tjilik…

Rabu, 23 April 2025 17:23

Warga Diminta Gunakan Plat Lokal

SAMPIT–Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus menggencarkan…

Rabu, 23 April 2025 17:22

DLH Ajak Warga Hijaukan Kotim

SAMPIT — Kesadaran menjaga lingkungan terus digaungkan Dinas Lingkungan Hidup…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers