Tahun depan Radar Sampit akan menggelar event Lomba Balap Ces. Warga menyambut antusias kegiatan itu dan mulai bersiap sejak dini. Berikut liputannya.
YUNI PRATIWI, Sampit
Sabtu (27/12) siang, sekitar pukul 14.10 WIB mobil Rush merah marun meluncur dari kantor Surat Kabar Harian (SKH) Radar Sampit menuju Jalan Tjilik Riwut, arah luar kota menuju Desa Terantang Hilir, Kecamatan Seranau.
Sebelum mengendarai mobil tersebut, Direktur Radar Sampit Siti Fauziah telah mempersiapkan dua kantong plastik sayuran segar sebagai buah tangan. Satu plastik berisi sayur pakcoy, satunya lagi sayuran selada.
”Ini (sayuran) dibawa untuk warga di sana," ujar Siti kepada penulis.
Sebelumnya, Jumat (25/12) tengah malam, Koordinator Liputan Heru Prayitno telah mengabari penulis lewat aplikasi WhatsApp (WA) agar ikut liputan bersama Direktur Radar Sampit tanpa menyebutkan lokasinya. Penulis baru membaca pesan tersebut pagi hari.
”Sebenarnya sudah dari kemarin-kemarin mereka (warga Desa Terantang Hilir) minta saya ke sana, tapi belum sempat terus," tutur Siti.
Di perjalanan, Siti meminta penulis untuk sesekali merekam perjalanan kami hingga sampai di Desa Terantang Hilir.
Tak berselang lama, gawai Siti berdering. Ternyata itu telepon dari Dedet, warga Desa Terantang Hilir. Di ujung telepon, Dedet memastikan Siti hari itu benar-benar berangkat ke desanya. ”Nanti kalau sudah sampai hubungan saya lagi,” ucap Dedet.
Menurut Siti, kunjungannya ke Desa Terantang Hilir untuk memenuhi janjinya kepada warga yang memintanya melihat proses pembuatan perahu ketinting, sekaligus melihat warga setempat berlatih balap perahu ces.
Rencananya, lomba balap ces itu digelar untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Radar Sampit ke-15 pada 17 April 2021 mendatang. Pelaksanaan kegiatannya dijadwalkan Mei. ”Bulan April kan sudah puasa, jadi lombanya diadakan Mei," tutur Siti.
Setelah hampir satu jam perjalanan, kami tiba di depan gedung SMA PGRI 2 Sampit. Setelah menunggu beberapa saat, Dedet datang dari arah berlawanan. ”Mobilnya tinggal di sini, masuknya jalan kaki. Aman saja di sini," kata Dedet.
Setelah berjalan sekitar sepuluh menit, dari kejauhan terlihat warga tengah berkumpul. Salah satunya sibuk membuat perahu ketinting. Pria itu bernama Darmadi. Bentuk perahu yang dibuatnya sudah terlihat, namun masih dalam proses penyelesaian.
Dalam kesempatan tersebut, Siti menanyakan beberapa hal kepada Darmadi. Lebih dari sepuluh pria ada di lokasi itu dan ternyata, kehadiran Siti memang sudah dinanti. Mereka begitu antusias dengan lomba balap ces yang akan digelar Radar Sampit.
”Antusiasme di sini sangat luar biasa. Setiap ada lomba memang seperti itu. Apalagi ini untuk ulang tahun Radar Sampit, jadi spesial," tutur Darmadi.
Menurut Darmadi, perlu waktu hingga sepekan sampai perahu buatannya bisa dioperasikan di atas sungai. ”Yang paling lama itu mengaturnya. Bisa bolak-balik naik turun perahu. Mencobanya kan harus di air, kalau tidak pas diangkat lagi,” katanya. (***/ign/bersambung)