SAMPIT - Lantaran kerap kali mabuk-mabukan, Chumaidi warga Jalan Sopian Mulia, Kelurahan Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kotim ini tidak bisa mengendalikan dirinya.
Dia mengamuk dan memukul kepala Aslianur alias Naslih dengan botol hingga pecah.
"Itu saya lakukan saat mabuk, hanya gara-gara omongan saja," ujar Chumaidi dibincangi koran ini, Senin (25/4) saat pelimpahan tahap II di Kejari Sampit.
Chumaidi menceritakan peristiwa terjadi pada 2 Maret 2016 sekitar 16.00 WIB di Desa Basirih Hilir RT 5 RW 2 Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, tepatnya di kawasan pasar rakyat Samuda.
Pelaku bersama adiknya menghampiri korban yang ketika itu sedang asyik minum air es di warung milik Mutiara sambil ngobrol.
Pelaku dan adiknya Riyan sambil membawa botol menghampiri dan menuduh korban kerap kali mengganggu perempuan sekitar.
Saat korban berdiri tanpa basa basi langsung dipukul dengan botol, namun ditangkis dengan tangan kanan, meski demikian tetap mengenai kepala korban hingga botol itu pecah.
Merasa terluka dan tidak terima, preman kampung itu akhirnya dilaporkan dengan aparat Polsek Jaya Karya Samuda.
"Sebelum kejadian itu, saya sudah ada masalah dengannya (korban), masalah pribadi saja, bukan masalah perempuan dan saya waktu itu sedang dalam kondisi mabuk arak," akui Chumaidi. (co/fm)