PANGKALAN BANTENG – Ramadan masih satu bulan lagi, namun pengemis mulai menyerbu pusat-pusat ekonomi di luar kota Pangkalan Bun. Pasar Sumber Agung dan Pasar Karang Mulya seolah menjadi jujukan rutin para pencari belas kasihan warga itu.
Meski belum terlalu banyak, namun keberadaan pengemis membuat para pengunjung pasar risih. Para peminta-minta itu masih tampak sehat dan bugar.
Seperti diutarakan Anjar, seorang pengunjung Pasar Sumber Agung, mengakui bahwa memberi sumbangan hanya kepada pengemis yang sakit atau mengalami cacat tubuh lebih diutamakan karena mereka benar-benar tidak mampu bekerja.
”Masih sehat kok minta-minta, bukan bermaksud untuk kasar namun saya lebih baik pilih-pilih untuk memberikan sumbangan,” ungkapnya, Minggu (8/5).
Kejadian serupa juga tampak terlihat di Pasar Karang Mulya sebagian pedagang pasar mengatakan, pengemis yang datang menjelang Ramadan ditengarai sebagai pengemis musiman.
”Pengemisnya ya orang-orang itu saja, sepertinya sudah menjadi pekerjaan mereka menjelang dan saat Ramadan ini. Bukannya apa mas, tapi terkadang mereka membuat pembeli saya jadi risih dan merasa terganggu,” kata Dimas, salah seroang penjual sayur di pasar tersebut.
---------- SPLIT TEXT ----------
Menurutnya, pengemis yang datang di setiap bulan menjelang dan saat Ramadan seakan terorganisir. Mereka sepertinya sudah ditempatkan di lokasi-lokasi yang telah ditentukan dan tidak saling bertabrakan wilayah.
”Kalau pengemis yang biasa mangkal di hari-hari biasa itu semua wilayah menjadi daerah jelajahnya. Tapi kalau Ramadan akan terlihat pengemis yang seakan-akan dibagi per wilayah,” katanya. (sla/yit)