PANGKALAN BUN - Lokalisasi di Simpang Kodok Jalan Jenderal Ahmad Yani Kilometer 15 Pangkalan Bun-Sampit segera ditutup. Para muncikari dan pekerja seks komersial (PSK) diberi tenggat waktu hingga 1 Juni mendatang untuk membongkar bangunan. Apabila tidak dilakukan, pemkab akan menerjunkan alat berat untuk menghancurkan kawasan prostitusi itu.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kobar Gusti Nuraini mengatakan, pemkab sudah mempersiapkan rencana untuk melakukan pebongkaran rumah yang digunakan untuk tempat esek-esek di Simpang Kodok.
“Dalam rencana penutupan simpang kodok kita sudah ketemu dengan muncikari dan PSK,” kata Gusti Nuraini di ruang kerjanya, Kamis (12/5).
Bahkan, mereka sepakat melakukan pembongkaran sendiri terhadap sejumlah bangunan pada 1 Juni. “Yang namanya sudah ada kesepakatan, harus dilakukan. Apapun bentuknya, Simpang Kodok harus tutup sebelum Ramadan,” ujarnya.
Penutupan lokalisasi sudah menjadi program pemerintah pusat. Pemkab Kobar pun mendukungnya.
“Secara perlahan namun pasti, di tahap awal ini baru Simpang Kodok,” bebernya.
Nanti pengawasan juga akan terus dilakukan supaya para PSK tidak muncul lagi ataupun beralih ke barak-barak. Bahkan pihaknya akan bekerjasama dengan kepolisian yakni satuan intel agar bisa mudah dalam melacak keberadaan para PSK.
”Kalau ada yang beralih ke barak, dapat kita ketahui dan bakal dipulangkan,” jelasnya.
Langkah selanjutnya yakni mengumpulkan sejumlah organisasi di Kobar supaya ikut mendukung penutupan lokalisasi di Dukuh Mola dan Sungai Pakit. Kedua lokalisasi ini menjadi incaran selanjutnya yang mungkin dilakukan setelah Lebaran.
“Kalau yang di lokalisasi akan ada tahapan, yakni pelatihan dan sebagainya. Setelah ditutup, bisa beralih ke profesi lain yang bisa diterima oleh masyarakat ketimbang jadi PSK,” pungkasnya. (rin/yit)