PANGKALAN LADA – Penipuan dengan modus undian berhadiah kian mewabah di Pangkalan Lada. Korbannya pun lebih dari satu orang.
Pada Selasa (17/5) lalu, aksi penipuan bermodus undian berhadiah menimpa warga Pangkalan Lada. Korban diminta transfer uang melalui ATM. Beruntung satpam bank di kawasan Desa Sumber Agung Kecamatan Pangkalan Lada, Misno, berhasil mencegah korban mentransfer uang.
Selang dua hari, Misno kembali menemui kejadian serupa. Ada dua orang yang diminta mentransfer uang melalui ATM kepada orang tak dikenal. Satu orang diminta mengirim Rp 19 juta, satunya lagi Rp 3 juta.
”Langsung dua orang sekaligus hari ini, waktunya hampir bersamaan. Yang satu diminta transfer Rp 19 juta dan satunya lagi Rp 3 juta,” ujar Misno, kamis (19/5) sore.
Untuk percobaan penipuan kali ini, satu korban mendapat iming-iming uang dari undian kuis operator telepon selular.
”Awalnya satu orang bapak-bapak sudah tua dan tangannya masih diperban, datang ke ATM dan seperti biasa masih sambil telepon,” ungkap Misno.
Korban yang mengaku bernama Sagi itu mengaku mendapat undian berhadiah dan diminta mentransfer ke rekening 447301006477XXX atas nama Januriah. Tapi transfer tersebut dibatalkan. Untuk mengetahui nomor rekening pelaku penipuan, Sagi hanya mentransfer sebesar Rp 1000
”Diminta transfer oleh Orang yang mengaku bernama Aldi dengan nomor telepon 082185256191 yang berasal dari kantor pusat perusahaan operator selular dengan nominal Rp 19.877.611. Dan pengakuannya korban ini seperti terhipnotis. Tidak sadar bahwa yang dimasukkan dalam transaksi di ATM tadi adalah transfer uang ke rekening penipu itu,” katanya.
Namun, lanjut Misno, satu korban lainnya sempat ngeyel dan menolak semua peringatan. ”Korban kedua ini hanya diminta untuk mentransfer Rp 3 juta sebagai biaya pengurusan surat-surat mobil yang berasal dari undian minuman teh kemasan. Dia dapat kupon kemudian ada semacam surat pengesahan bergambar notaris dan polisi,” katanya lagi.
Korban yang diketahui berasal dari Sungai Rangit itu juga seakan terhipnotis dan baru percaya bahwa ia menjadi korban percobaan penipuan setelah diyakinkan berulang-ulang.
”Sepertinya hampir sama dengan Pak Sagi, orang kedua ini seperti terhipnotis. Dan baru sadar setelah dijelaskan berulang-ulang,” tambahnya. (sla/yit)