SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 21 Mei 2016 16:17
Bejat, Gadis Buta Dicabuli Pria Tua, Suruh Tanggung Jawab ehhh Enggak Ngaku
Ilustrasi (ISTIMEWA)

PANGKALAN LADA – Seorang gadis tunanetra menjadi korban kebuasan penjahat seksual. Korban yang masih berusia 24 tahun itu, diduga diperkosa seorang kakek renta yang telah berumur 62 tahun. Terduga pelaku yang merupakan tetangga korban itu, belakangan membantah semua tuduhan dan hanya mencabuli dengan menggerayangi dada dan kemaluan korban.

Kondisi korban yang mengalami kebutaan sejak lahir, membuat dugaan aksi asusila yang terjadi sekitar dua bulan lebih itu tak terendus. Korban yang cenderung pendiam tak berani melapor usai pemerkosaan itu terjadi.

Kasus itu mulai terkuak setelah korban tak mendapat menstruasi. Sang ibu yang biasanya rutin membantu dan mengetahui rentang waktu anak gadisnya mendapatkan tamu bulanan mulai curiga.

”Biasanya rutin datang bulan, tapi hampir dua bulan ini kok enggak pernah mens,” ungkap ibu korban saat ditemui Radar Pangkalan Bun di kediamannya, Jumat (20/5).

Setelah didesak, akhirnya bunga mengaku pernah disetubuhi terduga pelaku sebanyak dua kali. Perbuatan itu dilakukan di rumah korban dan rumah terduga pelaku saat situasi rumah sepi. ”Saya tanya baik-baik, siapa yang telah melakukan perbuatan itu. Langsung mengaku,” tambahnya.

Perempuan beranak lima itu yakin anak bungsunya itu mengenali suara terduga pelaku meski sang buah hati tunanetra. Apalagi antara korban dan terduga pelaku sudah saling kenal dengan baik dan sering bertemu serta berkomunikasi sebagai seorang tetangga.

”Sudah kita desak berulang kali, tetap nama (terduga) pelaku yang disebut dan ia tetap yakin bahwa pelakunya dia,” katanya.

Ibu korban mengungkapkan, tak hanya diduga dicabuli hingga telat datang bulan, korban juga kerap menerima pelecehan seksual dari terduga pelaku. Dia kerap diraba bagian sensitifnya saat bertemu pelaku ketika suasana sepi. Bahkan, hal itu juga dilakukan setelah pulang dari musala tempatnya mengaji.

”Saya masih ingat dua kali digituin (disetubuhi) sama (terduga) pelaku. Sekali di rumah saya saat selesai mandi dan sekali di rumahnya saat dia minta ’diinjak-injak’ (pijat dengan kaki),” kata korban dengan polos.

Korban juga mengaku kemaluannya sakit saat kehormatannya direnggut terduga pelaku. Meski ingat kejadian dan siapa pelaku perbuatan asusila itu, korban tidak ingat tanggal kejadiannya berlangsung. ”Kadang dada saya juga dipegang-pegang kalau ketemu,” katanya lagi. (sla/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers