PANGKALAN BUN - Puluhan bangunan di Simpang Kodok rata dengan tanah, Rabu (1/6). Permukiman yang berada di perbatasan Kelurahan Baru Kecamatan Pangkalan Lada dan Desa Purbasari Kecamatan Arut Selatan itu tidak boleh lagi digunakan sebagai tempat prostitusi.
Sebanyak 300 personel dalam pembongkaran bangunan tempat mesum tersebut. Mereka terdiri dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polres Kobar, Satpol PP, Tagana, Karang Taruna Kelurahan Baru, KNPI, dan instansi terkait. Pembongkaran dipimpin langsung oleh Bupati Kobar Bambang Purwanto, dan dihadiri Camat Arsel Rodi Iskandar, Camat Pangkalan Lada Rudiansyah, Kepala Dinas Sosial Kobar Gusti Noor Aini, Kepala Satpol PP Kobar Hasan Basri, Kesbangpolinmas Muhdelan.
Excavator juga diturunkan untuk mempermudah eksekusi. Pembongkaran diawali pada bangunan tempat karaoke yang mempunyai kamar-kamar tempat hoho hihi. Sebelumnya, bangunan sudah ditandai silang merah oleh tim terpadu sebagai tanda bangunan yang akan dibongkar.
Ada beberapa perlawanan dari pemilik bangunan. Adu mulut dan pukulan pun tak terelakan. Namun hal tersebut dapat dikendalikan oleh tim terpadu, karena pembongkaran tidak tebang pilih dan tanpa pengecualian.
Warga pemilik bangunan, Bodong (45). Dia tak terima bangunan permanen dari beton miliknya dibongkar oleh tim terpadu. Ia menyesalkan apa yang sudah dirapatkan oleh Dinsos Kobar tidak membuahkan solusi. Ia juga sempat mengamuk dan memecahkan kaca jendelanya dan istrinya tetap bersikeras ingin tetap berada di dalam rumahnya. Namun Bodong dan Istrinya diamankan tim terpadu untuk keluar dari rumahnya sebelum rumah diratakan.
"Kita berjuang untuk ini beberapa tahun cuma untuk dihancurkan, hasilnya rapat dinas sosial itu apa, kita juga perlu makan," kata Bodong
Selain itu, Mistar (40) warga pemilik bangunan Simpang Kodok bersikeras dan menolak pembongkaran bangunannya. Dia berdalih bangunan miliknya bukan tempat esek-esek. Namun, setelah diperiksa tim terpadu, ternyata bangunan tersebut juga terbukti menyediakan kamar yang digunakan untuk prostitusi.
Mistar yang tak terima bangunannya dibongkar sempat beradu mulut dan melakukan pemukulan dengan pemilik bangunan yang sudah dibongkar. Pemilik lainnya tidak terima apabila bangunan Mistar tidak ikut dibongkar. (jok/yit)