PANGKALAN BUN - Pascapembongkaran kawasan prostitusi di Simpang Kodok di perbatasan Arut Selatan (Arsel) dan Pangkalan Lada, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat mulai memelototi barak di Pangkalan Bun yang diduga jadi tempat mesum.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kobar Hasan Basri mengatakan, razia ini untuk mengantisipasi migrasinya para penghuni lokalisasi ke barak.
"Gencar akan kita lakukan ke seluruh kos-kosan atau barak di Pangkalan Bun pasca pembongkaran lokalisasi Simpang Kodok," ujar Hasan Basri, Selasa (2/6).
Hasan menambahkan, razia kali ini tidak lagi menunggu instruksi dari Bupati Kobar Bamabang Purwanto, namun langsung digerakkan dan terjadwal. Dia beharap juga ada kerjasama dari pemilik barakan untuk mempermudah dalam melakukan operasi razia.
"Jadi tidak menunggu instruksi bupati, langsung dijadwalkan dan rutin kita lakukan," tandasnya.
Sebelumnya, Camat Arsel Rodi Iskandar mengimbau kepada pemilik rumah kos dan barakan yang terindikasi sebagai tempat pasangan bukan muhrim untuk segera melaporkan kepadanya. "Kami mengimbau kepada RT dan lurah untuk melakukan tindakan prefentif terlebih dahulu, khusus bagi pemilik rumah kos atau barak," kata Rodi.
Sementara itu Bupati Kobar Bambang Purwanto mengatakan, pihaknya akan terus mengawasi lokalisasi Simpang Kodok melalui tim terpadu. Aliran listrik ke Simpang Kodok sudah dicabut oleh PLN Rayon Pangkalan Bun. "Kita lakukan pengawasan, disana juga sudah kita cabut listriknya. Setelah itu kita merembet ke barak," tutur Bambang. (jok/yit)