PANGKALAN BUN - Sejumlah pasien yang berobat ke Puskesmas Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), merasa terganggu dengan pembangunan ruko di sekitar puskesmas. Masyarakat mengumpulkan tanda tangan untuk mempertahankan keberadaan puskesmas bersejarah itu.

Tokoh masyarakat Rusdiansyah menyampaikan, baru-baru ini ia pernah periksa ke Puskesmas Arsel namun terganggu dengan suara pembangunan ruko tepat di sebelah puskesmas. Pasien yang lainpun merasakan hal yang sama. 

"Saya dulu pernah periksa di puskesmas ini. Karena ada bunyi-bunyian kami selaku pasien merasa sangat terganggu," ujar Rusdiansyah, Sabtu (4/6).

Masyarakat menginginkan pengembang pembangunan ruko mengurangi aktivitas saat jam kerja Puskesmas Arsel. "Sekarang ini sangat gencar-gencarnya wabah penyakit, maka sangat diperlukan lah keberadaan Puskesmas Arsel ini," ungkapnya.

Menurut Rusdiansyah, Puskesmas Arsel ada sejak lama dan sangat diperlukan oleh masyarakat sekitar, khususnya Kelurahan Raja dan Raja Seberang.

"Kami berkehendak puskesmas ini tetap ada," tandasnya.

Pihaknya telah mengajak warga untuk membuat surat pernyataan dan keinginan dari masyarakat, agar Puskesmas Arsel tetap pada keberadaanya saat ini.

"Kami mengajak warga masyarakat untuk Kelurahan Raja dan Raja Seberang untuk mengukuhkan tanda tangan dan sekaligus memohon membuat surat pernyataan terhadap keberadaan puskesmas ini tetap disini," harapnya.

Sementara itu pengembang ruko di samping Puskesmas Arsel akan memenuhi permintaan masyarakat untuk mengurangi aktivitas saat jam kerja puskesmas. Hal ini akan mereka sanggupi demi kelancaran, kenyamanan dan ketenangan pasien yang berkunjung ke Puskesmas Arsel.

"Kalau yang bising itu kan dulu sewaktu membuat pondasi, kalau sekarang sudah agak kurang aktivitas kebisingan, kami akan sanggupi itu," ujar pihak pengembang. (jok/yit)