SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terhindar dari banjir meski curah hujan belakangan ini cukup tinggi. Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim mengimbau warga agar menjaga kebersihan lingkungan untuk menghindari bencana tidak terduga.
”Sejauh ini tidak ada titik banjir di Kotim meski hujan terus mengguyur. Tidak ada laporan atau info dari camat, kades, lurah, dan masyarakat tentang adanya titik banjir,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim Sutoyo, Senin (6/6).
Berdasarkan prediksi BMKG Bandara H Asan Sampit, pertengahan Juni sudah masuk musim kemarau. Kendati demikian, potensi banjir masih tetap ada karena beberapa pekan terakhir hujan sering turun dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.
Menurut Sutoyo, dari 17 kecamatan di Kotim, tidak ada laporan banjir. Padahal, ada sejumlah titik rawan banjir, yaitu Kecamatan Bukit Santuai, Telaga Antang, Antang Kalang, Tualan Hulu, Cempaga Hulu, dan Parenggean.
“Kalau di Kota Sampit, banjir datang apabila bertepatan dengan air pasang dan sifatnya hanya 1-3 jam,” kata Sutoyo.
Meski demikian, pemkab tetap waspada kendati akan memasuki musim kemarau. Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak merusak alam dengan cara menebang pohon, selalu menjaga kebersihan lingkungan, tak membuang sampah sembarangan, dan tidak terlalu lama menumpuk tanah uruk atau pasir karena bisa mendangkalkan saluran air. ”Kami juga meminta masyarakat menanam lebih banyak pohon,” tandasnya. (rm-75/ign)